Pemerintah Disarankan Contoh Tax Holiday di Vietnam
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo mengatakan, insentif perpajakan seperti tax holiday belum menarik minat investor.
Sebab, pemerintah kurang melakukan sosialisasi. Akibatnya, masih sedikit calon investor dan pengusaha yang mengajukan aplikasi tax holiday.
Selain itu, perlu ada kebijakan yang menyertai tax holiday itu sendiri.
’’Misalnya, kenapa tax holiday yang sudah diberikan untuk industri hulu migas kurang menarik investor untuk masuk? Sebab, hanya hulunya yang dikasih. Industri middle dan hilir migasnya tidak,’’ ujar Yustinus akhir pekan kemarin.
Dia menyarankan pemerintah mencontoh Vietnam. Kebijakan tax holiday di sana diberikan kepada semua pendukung sektor migas yang berorientasi ekspor.
Jadi, investor di hulu, pengolahan, UKM, dan distributor pendukung sektor migas yang berorientasi ekspor sama-sama mendapatkan insentif berupa tax holiday.
Di Indonesia, tax holiday baru diberikan kepada investor di sektor hulu migas karena pemerintah ingin meningkatkan investasi masuk di sektor tersebut.
Sebaliknya, bagian middle hingga hilir migas belum memperoleh tax holiday meski berorientasi ekspor.
Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo mengatakan, insentif perpajakan seperti tax holiday belum menarik minat inves
- Sri Mulyani Keukeuh PPN Naik jadi 12 Persen pada 2025, Siap-Siap ya Rakyat!
- Perkuat Kolaborasi, Kemendagri Tekankan Pentingnya Sinergi Daerah untuk Kelola Opsen Pajak
- Program Pemutihan PKB di Banten Sukses Tingkatkan Penerimaan Pajak Rp 64,3 Miliar
- Waspada! Jangan Terkecoh Penipuan Bermodus Tagihan Pajak Berekstensi APK
- Horas Maurits Dorong Pemberian Insentif Pemungutan Pajak dan Retribusi Daerah Berbasis Kinerja
- Publik Kritik Keras Wamenkeu Anggito Abimanyu Soal Pernyataannya Terkait Judi Online