Pemerintah Disarankan Sabar Tunggu Janji Australia

jpnn.com - JPNN.com - Direktur Eksekutif Imparsial Al Araf meminta pemerintah menahan diri dalam menyikapi penangguhan kerja sama TNI dengan militer Australia atas dugaan melecehkan Pancasila.
"Menurut saya, pemerintah sebaiknya sementara ini menahan diri dulu dan tidak emosional karena janji pemerintah Australia menginvestigasinya sudah disampaikan ke publik," kata Al Araf kepada wartawan di Jakarta, Jumat (6/1).
Sebab, lanjut Al Araf, diperlukan pendalaman investigasi oleh pemerintah tentang penghinaan terhadap Pancasila.
Ketika penghinaan itu ternyata benar berdasarkan investigasi objektif, maka pemerintah harus bersikap tegas.
Dia tidak mempersoalkan pemerintah mengambil langkah tegas dengan pemutusan kerja sama militer kedua negara.
Akan tetapi, jangan sampai terjadi kekeliruan dalam menilai penghinaan terhadap Pancasila itu sehingga menimbulkan reaksi yang berlebihan.
Itu sebabnya diperlukan investigasi lebih dalam agar pemerintah punya alasan kuat untuk memutuskan kerja sama pertahanan itu.
"Sementara ini sebaiknya presiden mengambil sikap di depan untuk memerintahkan pada Menhan (menteri pertahanan) dan panglima TNI, menunggu prosesnya dan tidak lagi merespon secara berlebihan," pungkasnya.
JPNN.com - Direktur Eksekutif Imparsial Al Araf meminta pemerintah menahan diri dalam menyikapi penangguhan kerja sama TNI dengan militer Australia
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Muncul Gerakan Kontra UU TNI, Nama Presiden Prabowo Disorot Warganet
- Gelar Perkara Kasus Pembunuhan Juwita Dilakukan Tertutup, Ada Apa?
- Buntut Dugaan Pembunuhan Jurnalis di Kalsel, Legislator Minta Evaluasi Pembinaan TNI
- Ada Pihak Ingin Presiden Prabowo Dihabisi Setelah UU TNI Direvisi
- TNI Bakal Operasi Siber, Inilah Pihak yang Akan Ditarget
- Dirut ASABRI: Kesehatan & Keselamatan Para Pejuang Negeri Adalah Prioritas Utama Kami