Pemerintah Dituding Terlalu Manjakan Investor Food Estate
Jumat, 12 Maret 2010 – 17:52 WIB
JAKARTA - Wacana pemerintah untuk mempercepat proyek food estate dengan memberikan insentif perizinan berupa hak atas tanah bagi investor, dianggap terlalu berlebihan. Anggota Komisi IV DPR RI, Rofi Munawar, Jumat (12/3) mengungkapkan, insentif baik fiskal ataupun nonfiskal yang akan diberikan ke investor terlalu berlebihan. Namun Munawar meminta pemerintah agar kebijakan insentif bagi investor food estate itu dibatalkan. "Jangan sampai ada asumsi yang berkembang nantinya bahwa pemerintah menganak emaskan investor sedangkan petani di sisi lain hanya di posisikan sebagai anak tiri," katanya lagi.
"Ini tidak adil bagi petani tradisional, apalagi di awal bulan April 2010 pemerintah berencana menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk cukup tinggi," ujar Munawar melalui surat elektroniknya kepada wartawan.
Baca Juga:
seperti diketahui, insentif yang akan diperoleh investor food estate antara lain pelayanan perizinan dan perpanjangan hak atas tanah, fasilitas kemudahan pajak penghasilan (PPh) dan tax holiday, serta pengurangan pajak bumi dan bangunan. Bahkan kini diwacanakan pula keringanan pembebasan pajak dan retribusi daerah, penangguhan bea masuk, pemberian keringanan PPh impor, pembebasan cukai untuk bahan baku atau bahan penunjang produksi.Semua kemudahan ini akan di tuangkan dalam peraturan menteri terkait, sesuai dengan item yang akan diatur.
Baca Juga:
JAKARTA - Wacana pemerintah untuk mempercepat proyek food estate dengan memberikan insentif perizinan berupa hak atas tanah bagi investor, dianggap
BERITA TERKAIT
- Kemendes PDT akan Jalankan 12 Rencana Aksi, Salah Satunya Swasembada Pangan
- Ini Upaya Bea Cukai Memperbaiki Pelayanan dan Pengawasan Sepanjang 2020-2024
- InterSystems jadi Solusi Data Terintegrasi & GenAI untuk Institusi Kesehatan Indonesia
- BRI Life & BRI Research Institute Realisasikan Komitmen Membantu UMKM
- Konsistensi Menghadirkan Inovasi, Bank Raya Raih BUMN Award 2024
- Prabowo Bentuk Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi, Bahlil Ditunjuk Jadi Ketua