Pemerintah Dorong Merek Asli Indonesia Kian Mendunia

jpnn.com - JAKARTA - Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla terus menegaskan komitmennya untuk memajukan industri nasional dan menjadikan merek asli Indonesia bisa mendunia. Namun demikian, pemerintah saat ini tetap mendorong agar merek asli Indonesia juga diterima di pasar domestik sebagai bentuk kecintaan pada produk dalam negeri.

Penegasan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani pada seremoni peletakan batu pertama proyek perluasan pabrik tekstil Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (13/2). Terlihat hadir di acara itu antara lain Menteri Perindustrian Saleh Husin, anggota Dewan Pertimbangan Presiden Rusdi Kirana, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya, serta Presiden Direktur PT Sritex Tbk Iwan Setiawan Lukminto sebagai tuan rumah.

Puan mengatakan, industri di tanah air yang menyediakan banyak lapangan kerja dan mendatangkan kesejahteraan bagi masyaraka berarti telah turut serta dalam memajukan Indonesia. Karenanya, mantan Ketua Fraksi PDIP DPR itu mengaku sangat bangga bila hasil industri tanah air itu juga mampu membawa nama Indonesia di kancah internasional.  

"Terus gunakan nama Indonesia. Kalau merek apa saja terserah, tapi made in harus Indonesia. Kalau saya menemukan ada produk merek internasional tapi made in Indonesia, saya bangga," ujarnya.

Lebih lanjut Puan mengatakan, pemerintah berkomitmen mendukung setiap industri nasional yang membantu kemajuan ekonomi masyarakat. Sebab, industri dalam negeri yang mampu merambah pasar internasional tidak hanya mengangkat derajat hidup para karyawannya tetapi juga mampu mendatangkan devisa bagi negara.

”Apa pun harus kita tetap dorong selama pengusaha bisa memberikan kesejahteraan bagi pegawai dan memberikan devisa bagi negara," sambungnya.

Karenanya putra Proklamator RI, Bung Karno itu menegaskan, mencintai produk dalam negeri dan melebarkan produk industri nasional ke pasar mancanegara merupakan bagian dari kecintaan pada tanah air.  “Rasa nasionalisme harus dibangun oleh setiap manusia yang mengatasnamakan dirinya sebagai Warga Negara Indonesia," tandasnya.(rmo/jpnn)