Pemerintah Dorong Perbankan Ikut Memajukan Sektor Industri Padat Karya dan UMKM

Menko Airlangga menyampaikan Harbolnas tahun lalu bisa dicapai sekitar Rp 35 triliun.
"Kita berharap angka ini juga bisa dicapai di tahun ini sehingga tentunya ini bisa mendorong daya beli masyarakat,” ujar Menko Airlangga.
Selanjutnya, indikator sektor riil menunjukkan ketahanan ekonomi tercermin pada Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang masih terus optimis, yakni lebih dari 100, dan Indeks Penjualan Riil (IPR) yang tumbuh positif.
Sektor perbankan Indonesia juga menunjukkan kinerja yang sehat dengan risiko kredit yang cenderung menurun (NPL gross 2,21 persen), tingkat permodalan cukup solid (CAR 26,78 persen), solvabilitas korporasi terjaga (ICR di kisaran 40 persen), serta likuiditas dalam negeri juga masih terjaga.
Dengan berbagai capaian baik itu, investor masih melihat Indonesia sebagai negara atraktif, sehingga predikat layak investasi dari berbagai lembaga rating juga masih dapat dipertahankan.
“Bahkan, beberapa hari lalu, delegasi Amerika Serikat (AS) membawa 50 perusahaan besarnya dalam US-ASEAN Business Council," papar Menko airlangga.
Kemudian, lanjut Menko Airlangga, dalam pertemuan dengan Menteri Usaha Kecil, Promosi Ekspor, dan Perdagangan Internasional Kanada Mary Ng, Indonesia menandatangani Comprehensive Economic Partnership secara substansial dengan Kanada.
"Ini untuk pertama kalinya Indonesia punya perjanjian dagang dengan Amerika Utara,” imbuh Menko Airlangga.
Menko Airlangga menyampaikan harapan pemerintah agar perbankan ikut memajukan sektor industri padat karya dan UMKM nasional
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital
- 389 Tim Siap Berpartisipasi di BALI 7s 2025 Presented By Bank Mandiri
- Dapat Sambutan Positif, Ramadan Rhapsody 2025 Raup Omzet Fantastis
- Digitalisasi Transaksi Dorong UMKM Pontianak Bersaing di Kancah Nasional
- JATMA Aswaja Tegaskan Komitmen Bangun Ekonomi Umat dan Cinta Tanah Air
- Proyeksi IMF, Indonesia Peringkat 7 PDB Terbesar Dunia pada 2025