Pemerintah Dorong Transisi Motor Listrik di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia saat ini sedang fokus untuk menuju era kendaraan listrik. Langkah ini sekaligus upaya mendorong produksi kendaraan emisi karbon rendah (Low Carbon Emission Vehicle/LCEV) di dalam negeri.
Tak hanya mobil saja, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bahwa kendaraan roda dua (motor) ke depannya juga harus menggunakan teknologi listrik.
"Salah satu komitmen Indonesia adalah mengurangi emisi gas buang. Bagi Kementrian Perindustrian sendiri, salah satu yang penting adalah sepeda motor listrik yang sekarang mereka pelajari," kata Airlangga di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (31/10).
"Seperti industri otomotif mobil, kami dorong low carbon emission vehicle (LCEV) melalui roadmap 2025 dengan targetnya 20 persen. Tentu ini kami lihat bagaimana singkronisasi dengan industri sepeda motor berbasis elektrik dan kemudian bisnis model ekosistemnya seperti apa," tambah dia.
Sebagai perbandingan, kata Airlangga, pengguna kendaraan sepeda motor listrik di luar negeri seperti Taiwan itu baterainya bisa ditukar-tukar. Misalnya, baterai yang kosong bisa ditukar dengan baterai yang terisi penuh seperti menukar gas kompor saja.
"Itu kami lihat bisnis di Indoensia itu seperti apa. Tentunya Kementerian Perinsdustrian juga melakukan studi terkait dengan consumer convenience bisnis model dan demo project. Kami juga melihat kesiapan kendaraan berbasis elektrik itu sangat penting ke depan," pungkasnya. (mg9/jpnn)
Pemerintah Indonesia saat ini sedang fokus untuk menuju era kendaraan listrik, tak terkecuali mendorong transisi pada sepeda motor listrik di Indonesia.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Paket Insentif Ekonomi dari Pemerintah Jadi Angin Segar bagi Industri Otomotif
- Berdampak Positif, Pemerintah Bakal Perpanjang Insentif PPN DTP bagi Sektor Properti
- Masyarakat Rugi Bila Membeli Motor Listrik Tanpa STNK
- Ini 10 Merek Motor Listrik dengan TKDN tertinggi
- GAC Kenalkan Mobil Terbang Pertamanya, Punya Jelajah Hingga 200 KM
- PPN Jadi 12 Persen, Pakar: Paket Stimulus Ekonomi Akan Meringankan Beban Masyarakat