Pemerintah Dukung Pembangunan Rendah Karbon melalui Joint Credit Mechanism
Menko Airlangga mengapresiasi pembangunan atap solar panel tersebut. Pihaknya menyatakan atap solar panel tersebut merupakan instalasi solar panel pada fasilitas manufaktur terbesar di ASEAN, nomor 2 di Asia Pasifik, dan nomor 4 di dunia.
Menko Airlangga pun berharap apa yang dilakukan di Cibitung ini bisa dilanjutkan di pabrik maupun daerah lain. Indonesia bisa menjadi nomor 1 di Asia Pasifik jika kegiatan tersebut terus dilakukan.
“Kami mengapresiasi kegiatan ini. Green economy merupakan gagasan yang senantiasa didukung oleh pemerintah,” imbuhnya.
Menko Airlangga menyatakan pemerintah akan terus mendorong sektor manufaktur, karena dalam situasi pandemi, kegiatan manufaktur telah membuktikan diri sebagai pengungkit ekonomi.
“Ada juga work in the factory, ini harus tetap berjalan. Work in the factory ini menunjang perekonomian nasional. Dalam situasi pandemi, kegiatan manufaktur telah membuktikan diri sebagai pengungkit ekonomi,” kata Menko Airlangga. (flo/jpnn)
Pembangunan rendah karbon atap panel solar bisa mengurangi emisi gas kaca sebesar 314 juta ton.
Redaktur & Reporter : Natalia
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya
- Satgas Semikonduktor Indonesia dan Purdue University Teken MoU, Menko Airlangga: Momentum Bersejarah
- Transaksi Modal dan Finansial Melonjak, Neraca Pembayaran Indonesia Surplus
- Indonesia-Brasil Perkuat Sinergi Ekonomi, Teken Kerja Sama Senilai USD 2,8 Miliar