Pemerintah Gagal Distribusikan Subsidi
Kamis, 29 Maret 2012 – 21:36 WIB
JAKARTA - Politisi Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengatakan, subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan aktualisasi dari politik kesejahteraan rakyat yang mutlak harus dilaksanakan setiap rezim pemerintahan sebagai pelaksanaan konstitusi negara. Karena itu, kata Bambang, langkah pemerintah menjaga keseimbangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012, tidak boleh merusak strategi politik kesejahteraan rakyat yang menjadi tugas dan kewajiban pemerintahan SBY-Boediono. Menurutnya, kalau menaikkan harga BBM bersubsidi yang dipilih sebagai jalan keluar untuk menutup-nutupi kesalahan dan kegagalan itu, sama artinya pemerintah menimpakan kegagalan dan kesalahannya kepada rakyat. "Jelas tidak adil. Dan, ini merupakan kesalahan paling fundametal," tegasnya.
"Sudah terbaca dengan jelas bahwa alasan utama dari rencana kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi tahun ini adalah kegagalan pemerintah mendistribusikan BBM bersubsidi kepada kelompok-kelompok masyarakat yang berhak menikmati subsidi BBM," kata Bambang kepada wartawan di Jakarta, Kamis (29/3).
Artinya, kata Bambang, membengkaknya anggaran subsidi BBM adalah juga karena kesalahan pemerintah sendiri. Konsekuensinya, lanjut dia, pemerintah harus menyalahkan dirinya sendiri dulu, serta memperbaiki efektivitas distribusi BBM bersubsidi agar hanya boleh dinikmati warga negara yang berhak.
Baca Juga:
JAKARTA - Politisi Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengatakan, subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan aktualisasi dari politik kesejahteraan
BERITA TERKAIT
- Ketum PITI Ipong Hembing Laporkan Hakim Pengadilan Niaga Jakpus ke Badan Pengawas MA
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Nunuk Suryani Terpilih Lagi jadi Dirjen GTK Kemendikdasmen, Guru PPPK & Honorer Bersukacita
- Aktivis Geruduk KPK, Minta Kasus Korupsi Jokowi dan Keluarganya Diusut
- Indonesia Diterima Jadi Anggota BRICS, Sultan Apresiasi Kinerja Diplomatik Presiden Prabowo
- KPK Geledah Rumah Sekjen PDIP