Pemerintah Gagal Mendeteksi Dini Wabah PMK pada Hewan Ternak
Johan mengingatkan pemerintah lebih serius mewaspadai ancaman PMK ini karena berdampak luas secara sosial ekonomi terhadap pembangunan peternakan di Indonesia.
“Saya mengingatkan wabah PMK ini bisa terjadi lebih cepat dari yang kita duga. Situasi ini akan memukul usaha peternakan rakyat sehingga upaya pengamanan maksimal terhadap usaha peternakan rakyat harus segera diprioritaskan,” tegas Johan.
Johan menyatakan tidak ingin wabah PMK menjadi ancaman baru yang menakutkan akibat kebijakan yang salah dan kinerja yang lambat dari pemerintah.
“Harus ada antisipasi yang sistematis, sebab penanganann wabah PMK ini memerlukan kecepatan dan ketepatan dalam bertindak.
Wakil rakyat dari dapil NTB 1 ini menjelaskan ancaman wabah PMK akan menyebabkan rendahnya pertumbuhan populasi ternak serta akan meningkatkan risiko abortus dadakan di antara ternak-ternak produktif.
“Wabah PMK ini senantiasa menjangkiti sapi, kerbau, kambing, domba dan jenis-jenis hewan sebangsanya, yang juga bisa menular pada manusia,” ujar Johan.
Dia mengatakan kasus PMK yang ditemukan di Jawa timur dan Aceh semestinya mampu meningkatkan kewaspadaan dini secara nasional dan harus tingkatkan monitoring di seluruh daerah demi menjaga keamanan pangan nasional.(fri/jpnn)
Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan menilai pemerintah gagal mendeteksi dini wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di sejumlah daerah.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- DPR Ingatkan Kesbangpol Batam Seusai Buat Surat Edaran Pengumpulan Data C1
- Wayan Sudirta Soroti Sejumlah Persoalan di Institusi Polri Termasuk Kasus Penembakan Anggota Paskibraka di Semarang
- Melawan Kriminalisasi Berbau Politik di Pilkada 2024
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online