Pemerintah Gelar Rapat Mendadak
Bahas Badai Krisis Finansial
Minggu, 05 Oktober 2008 – 07:52 WIB

Pemerintah Gelar Rapat Mendadak
”Bank-bank kita juga tidak punya exposure di lembaga-lembaga keuangan yang kolaps, seperti Lehman Brothers, Merrill Lynch, Washington Mutual, dan AIG,” imbuhnya.
Para bankir papan atas juga sudah menyatakan bahwa perbankan nasional akan aman. Salah satu bank lokal yang mempunyai portofolio di Lehman Brothers adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk. Bank beraset Rp 174 triliun itu memegang surat utang bank investasi terbesar keempat di AS tersebut sebesar USD 7,8 juta (sekira Rp 72 miliar). Namun, Dirut BNI Gatot M. Suwondo saat berlebaran di kediaman Menkeu kemarin menyatakan, BNI kemungkinan akan menghapus aset tersebut karena potential lost-nya memang sangat kecil.
Otoritas bursa juga sudah mencermati secara detail dampak-dampak krisis global. ”Kami sudah cermati. Kami lihat dalam perdagangan pembukaan besok (6/10),” ujar Dirut BEI Erry Firmansyah.
Sebagai antisipasi, otoritas bursa juga sudah melarang aktivitas short selling. ”Jadi, tidak ada itu short selling,” kata Erry. Pelarangan akan dimulai sejak pembukaan perdagangan besok (6/10). BEI tidak akan menerbitkan daftar saham yang dapat ditransaksikan dalam posisi short pada Oktober ini. Artinya, daftar saham yang dapat ditransaksikan dengan pembiayaan penyelesaian transaksi efek oleh perusahaan efek bagi nasabah yang mengakibatkan posisi short akan ditahan terlebih dahulu. Bapepam-LK juga akan memerika para pelaku pasar yang mempraktikkan naked short-selling.
Ketua Komite Tetap Fiskal dan Moneter Kadin Indonesia Bambang Soesatyo berpendapat persetujuan DPR dan Senat AS atas paket penyelamatan sektor finansial AS belum menjamin pemulihan krisis dalam waktu singkat. Ini karena AS masih dibayangi peningkatan jumlah pengangguran akibat PHK besar-besaran yang dilakukan perusahaan-perusahaan kakap di negeri paman Sam itu. "Itu menjadi ancaman bagi eksporter kita, karena cepat atau lambat akan terjadi peninjauan kontrak-kontrak yang ada," kata Bambang kemarin.(sof/eri/agm)
JAKARTA - Badai krisis finansial global yang kian mengkhawatirkan membuat pemerintah Indonesia ketir-ketir. Pemerintah berencana menggelar rapat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ancaman Hukuman Oknum TNI AL Pembunuh Juwita Bisa Bertambah
- Perubahan KUHAP Penting, Tetapi Harus Perhatikan Juga Faktor Ini
- Ketua INTI Tangsel Ajak Masyarakat Teladani Semangat Kebangkitan Kristus
- Setiawan Ichlas Disambut Hangat saat Mudik ke Palembang, Lihat Ada Pak Gubernur
- 165 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek saat Libur Panjang 2025
- ISNU Gelar Fun Walk dan Menanam Satu Juta Pohon untuk Masa Depan Bumi