Pemerintah Gencarkan Upaya Merambah Pasar Botswana
jpnn.com, GABORONE - Duta Besar Indonesia untuk Afrika Selatan Salman Al Farisi mengatakan, pemerintah Indonesia menggencarkan upaya untuk menembus pasar di Botswana. Hal itu disampaikannya usai menemui para pejabat tinggi Republik Botswana dalam rangkaian kunjungan kerja.
Dalam pernyataan tertulis KBRI Pretoria yang diterima di Jakarta, Selasa, dijelaskan bahwa Dubes Salman melakukan rangkaian kunjungan untuk menyerahkan surat kepercayaan dari Menteri Luar Negeri Ri kepada Executive Secretary Southern African Development Community (SADC), Stergomena Lawrence Tax, di Gaborone, Botswana.
“Safari kami ke Botswana di awal tahun 2020 ini adalah bagian dari upaya yang lebih besar untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi,” kata dia di sela-sela kunjungannya ke Gaborone, Botswana, tanggal 23-24 Januari.
Pada tahun 2019, volume perdagangan antara Indonesia dan Botswana mencapai 1,1 juta dolar AS, mengindikasikan adanya peningkatan sekitar 70 persen dibandingkan dengan tahun 2018 dengan angka 640 ribu dolar AS.
“Dengan situasi perekonomian regional dan global yang masih tertekan, hal ini tentu saja menggembirakan,” kata Salman.
Dalam kunjungan kerjanya, dia telah bertemu dengan sejumlah menteri Botswana, termasuk Menteri Pertahanan, Hukum, dan Keamanan Republik Botswana, Kagiso Mmusi. Dalam kesempatan tersebut, dia menjelaskan kemampuan Indonesia memproduksi persenjataan dan alat tempur modern.
Keduanya juga membahas potensi kerja sama lain, termasuk program peningkatan kapasitas bagi tentara dan polisi serta kerja sama di sektor anti-pencucian uang.
Dubes Salman juga bertemu dengan Menteri Infrastruktur dan Pembangunan Perumahan Republik Botswana Mmusi Kgafela, di mana dia kembali menegaskan niat Indonesia untuk dapat berpartisipasi dalam pembangunan Botswana.
Pemerintah Indonesia menggencarkan upaya untuk menembus pasar di Botswana, kata Duta Besar Indonesia untuk Afrika Selatan, Salman Al Farisi
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Siemens dan RAD-AID International Hadirkan Pelatihan Khusus Kedokteran Nuklir di Indonesia
- HLF MSP dan IAF ke-2 Berdampak Positif pada Posisi Indonesia di Kancah Global
- Pluang Luncurkan Opsi Saham AS, Terobosan Baru dalam Investasi di Indonesia
- Kementerian Baru dan Masa Depan Kebudayaan