Pemerintah Genjot Pangan Lokal Pengganti Komoditas Impor
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menggenjot produksi beberapa pangan lokal sebagai upaya melepas ketergantungan terhadap bahan impor.
Sejumlah komoditas pangan impor, seperti gandum, sempat terkendala karena perang Rusia-Ukraina tetapi Indonesia masih punya aneka komoditas pengganti.
Direktur Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementan M Ismail Wahab mengatakan Indonesia tidak lagi impor beras medium sejak 2019 karena produksi padi yang masih tinggi sehingga mampu mengimbangi kebutuhan dalam negeri.
Namun, untuk jagung, kedelai, dan gandum diakui masih bergantung dari impor.
Oleh karena itu, kata dia, Kementan menyiapkan strategi berupa peningkatan produktivitas dan diversifikasi pangan lokal di tengah-tengah potensi munculnya krisis pangan dunia.
"Tidak cukup kita meningkatkan produksi pangan kita, kalau tanpa ada diversifikasi," kata Ismail, belum lama ini.
Untuk jagung, Indonesia masih mengandalkan impor guna memenuhi kebutuhan jagung pangan.
Sementara jagung pakan tercatat tidak ada lagi impor dalam tiga tahun terakhir.
Sejumlah bahan makanan masih bergantung dari impor sehingga pemerintah mulai menggerakkan pengembangan pangan lokal.
- Produksi Jamu Herbal jadi Bukti Kemandirian Petani di Gunung Kidul
- Kementan Dorong Smart Farming untuk Memajukan Pertanian Modern dan Berkelanjutan
- Lihat, Momen Mentan Amran Sulaiman Menikmati Jagung Bakar Bareng Masyarakat di Maros
- Bea Cukai Tanjung Perak Genjot Efisiensi Pelayanan Lewat Pengujian Pemindai Kontainer
- Dukung Swasembada Pangan, Kementan Perluas Sawah di Tarakan
- Kementan Perkuat Brigade Pangan Merauke demi Wujudkan Swasembada Pangan Nasional