Pemerintah Gunakan SGTF untuk Menguji 5 Suspek Omicron, Apa Itu?
jpnn.com, JAKARTA - Ahli Epidemiologi dari Griffith University Dicky Budiman menjelaskan soal metode pemeriksaan SGTF atau S-gene target failure.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut SGTF sebagai metode untuk mendeteksi lima kemungkinan kasus Omicron.
"SGTF ini memang satu proximethod, satu teknik yang lebih cepat mendeteksi dini dengan PCR," kata Dicky kepada JPNN.com, Jumat (17/12).
Dia menjelaskan SGTF adalah tes PCR yang menggunakan spesifikasi khusus.
Di dalam pemeriksaan dengan SGTF terdapat tiga gen dari virus yang biasanya terdeteksi oleh mesin PCR.
"Nah, kalau ada mesin PCR yang tidak mendeteksi gen S-nya, itu berarti kemungkinan besar dia masuk ke kategori probable (mungkin, red) Omicron," terang Dicky.
Menurut dia, metode SGTF berbeda dengan whole genome sequencing (WGS) yang digunakan oleh negara-negara di Afrika untuk mendeteksi varian Omicron.
"Whole genome sequencing, kan, lebih akurat lagi memang, tetapi perlu waktu, bisa semingguan paling cepat dan mahal," papar Dicky Budiman.
Ahli Epidemiologi dari Griffith University Dicky Budiman menjelaskan metode SGTF atau S-gene target failure untuk mendeteksi varian Omicron.
- Kasus Positif Cacar Monyet di Jakarta Jadi 9 Orang, 1 Karena Hubungan Seksual
- Mahasiswa PCR yang Tenggelam di Pulau Cinta Ditemukan Meninggal Dunia
- Vaksin mRNA Buatan China Diklaim Efektif Membasmi Omicron
- Gagal Ginjal Akut, Pakar Sarankan Pemerintah Tetapkan Status KLB
- 3 Kasus Subvarian Omicron XBB.1.5 atau Kraken Ditemukan di Indonesia, Waspada
- 3 Fakta Subvarian Omicron XBB.1.5, Seberapa Berbahaya?