Pemerintah Harus Aktif Sosialisasi Produk Tembakau Alternatif
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah diharapkan terlibat aktif dalam memperluas akses informasi akurat terkait konsep pengurangan bahaya tembakau.
Salah satunya melalui sosialisasi penggunaan produk tembakau alternatif yang berbasis kajian ilmiah.
Saat ini, pemahaman masyarakat terhadap peralihan ke produk tembakau alternatif masih relatif minim karena akses informasi yang sangat terbatas.
Ketua Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) Dimas Syailendra Ranadireksa menyebutkan berbagai hasil kajian ilmiah yang dilakukan baik di dalam maupun luar negeri, membuktikan produk tembakau alternatif sudah menerapkan konsep pengurangan risiko.
Contohnya produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, maupun kantong nikotin
Produk-produk tersebut mampu meminimalisasi risiko hingga 90 persen-95 persen dibandingkan dengan rokok.
“Sangat disayangkan informasi mengenai produk tembakau alternatif yang telah teruji menerapkan konsep pengurangan risiko melalui kajian ilmiah ini belum tersebar secara luas bagi publik. Perlu adanya partisipasi dari pemerintah dalam mendistribusikan informasi akurat ini agar masyarakat, terutama perokok dewasa, mengetahui adanya produk yang lebih rendah risiko untuk membantu mereka beralih dari kebiasaannya,” ujar Dimas dalam keterangannya pada Kamis (14/7).
Menurut Dimas, keterlibatan pemerintah dalam mendorong informasi hingga pemanfaatan produk tembakau alternatif sebagai solusi sangat mendesak.
Pemahaman masyarakat terhadap peralihan ke produk tembakau alternatif masih relatif minim karena akses informasi yang sangat terbatas.
- Pasar Meningkat, Pemain Baru Rokok Elektrik Bermunculan
- Mulai Bulan Depan, Vape Jadi Barang Haram di Vietnam
- Demi Anak-Anak, Inggris Bakal Larang Vape Sekali Pakai Tahun Depan
- 10 Tahun Berkecimpung di Industri, JVS Group Raih Rekor MURI
- Kebijakan Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek jadi Beban Baru Bagi Peritel
- Pengusaha Tembakau Tolak Aturan Kemasan Polos pada Rokok, Ini Alasannya