Pemerintah Harus Ciptakan Proyek Padat Karya
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah diminta harus melakukan upaya nyata untuk mendongkrak daya beli masyarakat yang kian anjlok.
Pasalnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), daya beli masyarakat Indonesia melambat di triwulan III-2017 atau turun ke posisi 4,93 persen dibandingkan triwulan I-2017 yang mencapai 4,95 persen.
Salah satu langkah menopang daya beli masyarakat adalah melalui penciptaan lapangan kerja yang bersifat padat karya, sehingga menyerap banyak tenaga kerja.
“Sekarang PNS tidak banyak menyerap tenaga seperti dulu, konstruksi pun sama karena banyak menggunakan alat berat. Karena itu, pemerintah harus menciptakan lapangan pekerjaan baru. Jika tidak maka pengangguran akan bertambah,” ujar Pengusaha Property yang juga Pengurus Real Estat Indonesia (REI) DKI Intan Fitriana Fauzi.
Menurutnya, penciptaan lapangan kerja baru sangat diperlukan. Hal ini harus dilakukan pemerintah jika ingin daya beli masyarakat membaik.
“Jangan hanya berharap pengangguran lantas bekerja menjadi Go-jek semua? Mungkin efektif, tapi tidak untuk jangka panjang. Ini pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah,” katanya.
Selain berupaya menaikan daya beli masyarakat, pemerintah jelas Intan juga harus menjaga daya tahan dunia usaha. Langkah ini penting agar para pengusaha bisa bertahan sehingga bisa keluar dari situasi sulit yang dihadapinya saat ini.
“Jika daya tahan dunia usaha dan masyarakat terjaga maka pada gilirannya mampu menghidupkan roda perekonomian dengan menyerap produk-produk industri yang dihasilkan para pengusaha,” urainya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), daya beli masyarakat Indonesia melambat di triwulan III-2017 dibanding triwulan I di tahun yang sama.
- BPS Optimistis Pasar Otomotif Indonesia Pada 2025 Masih Bisa Bertumbuh
- Tren Pernikahan Menurun, Prilly Latuconsina Soroti Wanita Mapan
- Kinerja Inflasi Terlihat, Direktur INDEF Sebut Kenaikan PPN Harus Ditunda
- Inflasi November Naik, Harga Bawang Merah Punya Andil
- Inflasi Kalbar November 2024 Terkendali di Angka 1,61 Persen YoY
- Wamensos Lakukan Pertemuan dengan PB Semmi, Ternyata Ini yang Dibahas