Pemerintah Harus Dorong Perbankan Meningkatkan Standar Keamanan
jpnn.com - JAKARTA -- Masih terjadinya pembobolan atau hilangnya dana nasabah di bank perlu menjadi perhatian perbankan dan pemerintah.
Peristiwa di Batam dan Mataram merupakan contoh pembobolan yang diawali pencurian data nasabah di anjungan tunai mandiri.
"Kerugian nasabah tidak kecil, satu orang bisa kehilangan puluhan sampai ratusan juta rupiah," kata pakar keamanan cyber Pratama Persadha, Rabu (21/12).
Pratama mengatakan nasabah akan terus menjadi korban bila tidak ada aksi segera dari pemerintah.
Sebab, kata dia, lebih dari 80 persen mesin ATM di Indonesia masih memakai Windows XP, padahal Microsoft sudah menghentikan dukungan keamanannya.
Menurutnya, pemerintah harus mendorong perbankan meningkatkan standar keamanan, terutama dalam operating system pada ATM.
Dia mengatakan, perlu ada undang-undang yang memberi sanksi kepada pihak penyedia layanan keuangan, bila tidak ada kemauan untuk membangun sistem yang aman bagi nasabah.
"Sanksi juga bisa diberikan apabila sistem keamanan pada bank belum diterapkan atau tidak sesuai dengan standar yang ditentukan. Yang ada sekarang baru tingkat peraturan menteri,” jelasnya.
JAKARTA -- Masih terjadinya pembobolan atau hilangnya dana nasabah di bank perlu menjadi perhatian perbankan dan pemerintah. Peristiwa di Batam
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru