Pemerintah Harus Intervensi Kelangkaan dan Mahalnya Alkes Bagi Pejuang Covid-19
Senin, 23 Maret 2020 – 02:25 WIB
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati meminta pemerintah memberikan solusi atas kelangkaan dan melonjaknya harga alat perlindungan diri (APD) dan alat kesehatan (alkes) seperti masker N-95, masker biasa, ventilator maupun kebutuhan lainnya di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Menurutnya, dengan langkah tersebut maka keperluan APD, alkes dan obat obatan dapat sesegera mungkin terpenuhi bagi tenaga medis di seluruh Indonesia dalam perjuangan menangani pasien Covid-19. "Ini sangat urgen," tegas Mufida dalam siaran pers, Minggu (22/3).
Mufida bersama anggota DPR Fraksi PKS Ledia Hanifa dan Netty Prasetyani sudah menyampaikan bantuan APD dan alkes kepada tenaga medis di Rumah Sakit Persahabatan, Sabtu (21/3).
Mufida menyampaikan duka atas meninggalnya beberapa tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19,
"Saya turut berduka, sudah beberapa tenaga kesehatan yang meninggal karena melayani pasien Covid-19," ujarnya.
Menurutnya, para pejuang ini mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan jiwa pasien. Sementara APD dan alkes yang sangat mereka butuhkan justru langka di pasaran. "Kalaupun ada, harganya gila-gilaan," tegas politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Karena itu, ia mengajak memberikan dukungan kepada tenaga kesehatan dengan membantu mengurangi potensi penularan virus ini. "Melakukan social distancing saat ini menjadi hal yang sangat membantu penyebaran Covid-19,” ungkap Mufida.
Mufida mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi tidak terhingga atas semua dedikasi dan pengorbanan jiwa raga para tenaga kesehatan. Mufida meminta maaf kepada tenaga medis, karena situasi saat ini yang masih banyak kekurangan dalam perlindungan terhadap para tenaga kesehatan sehingga gugur beberapa pahlawan kesehatan.
Kurniasih Mufidayati meminta pemerintah memberikan solusi atas kelangkaan dan melonjaknya harga alat perlindungan diri (APD) dan alat kesehatan (alkes) seperti masker N-95, masker biasa, ventilator maupun kebutuhan lainnya di tengah pandemi Covid-19 saat
BERITA TERKAIT
- Menteri Rosan Sebut Tiongkok Berinvestasi Rp 120 Triliun untuk Indonesia
- Kemendes Harus Membatasi Penggunaan Dana Desa untuk Sosialisasi dan Pelatihan
- Begini Sikap Pemerintah soal Putusan MK yang Batalkan Presidential Threshold
- Pemerintah Harus Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif
- Jadwal Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Diundur, Komisi II DPR RI Ungkap Tanggalnya
- Meraih Peluang Ekonomi di Tahun 2025