Pemerintah Harus Lakukan Ini untuk Atasi Penurunan Muka Tanah Jakarta

Pemerintah Harus Lakukan Ini untuk Atasi Penurunan Muka Tanah Jakarta
Ilustrasi air tanah. Foto: pixabay

Namun, sambung Suci, hal itu saja belum cukup, mengingat 90 persen permukaan tanah di Jakarta tertutup beton.

Menurut dia, harus ada daerah resapan air yang mengalir ke tanah dalam. ”Maka kami Walhi Jakarta mendorong pemerintah untuk memaksimalkan ruang permukaan hijau,” kata Suci.

Selain itu, dikatakan Suci, perlu adanya keseriusan pemerintah dalam tata kelola air untuk kebutuhan Jakarta.

Berdasarkan data dari PAM Jaya pada 2023, kebutuhan air di DKI Jakarta saat ini mencapai 24.000 liter per detik, sementara kapasitas produksi PAM Jaya hanya sebesar 20.225 liter per detik.

Kekurangan ini tentu mengakibatkan defisit kebutuhan air bersih sekitar 4,000 liter per detik.

Di sisi lain, menurut laporan yang diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2022, persentase rumah tangga yang mempunyai akses terhadap layanan sumber air minum layak dan berkelanjutan mencapai sekitar 97,93 persen, sementara cakupan layanan air bersih hanya sekitar 65,41 persen.

“Jadi sangat jauh dari cukup. Kurang sekali untuk memenuhi kebutuhan per kapita Jakarta,” kata Suci.

Sementara itu, Ketua Indonesian Water Institute Firdaus Ali menilai, perlu adanya peningkatan penambahan kapasitas produksi dan pembangunan jaringan baru pipa distribusi untuk mencukupi kebutuhan air bersih di Jakarta.

Jika tak dicarikan solusi, kerusakan ini akan menimbulkan berbagai dampak lingkungan terhadap Jakarta

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News