Pemerintah Harus Lakukan Ini untuk Atasi Penurunan Muka Tanah Jakarta
Pemprov DKI Jakarta melalui BUMD PAM JAYA memberi target tercapainya 100 persen penggunaan pipa akses air bersih pada 2030.
Namun, untuk mencapai target ini dibutuhkan peralihan dari masyarakat ataupun pemilik gedung untuk beralih dari air tanah ke air bersih perpipaan, serta investasi yang besar yang dibutuhkan untuk menyambungkan perpipaan ke kawasan-kawasan yang cenderung lebih sulit dijangkau.
Menurut Ali, persoalan tersebut bisa teratasi asal pemerintah terlebih dahulu membuat jaringan perpipaan secara merata, untuk kemudian membuat aturan jelas.
Jika hanya memberi larangan tanpa memberikan solusi, hal ini tentu akan menimbulkan reaksi.
“Selama air perpipaan tidak cukup, ya tidak mungkin kita merealisasikan upaya pengendalian permukaan tanah tadi,” kata Ali menambahkan.
Ali mengaku percaya, target yang diberikan pada tahun 2030 bakal terlaksana. Selain itu, Pemprov harus mulai mencari sumber alternatif air baku.
Saat ini, dikatakan Ali, 82 persen kebutuhan air Jakarta berasal dari Waduk Jatiluhur, sisanya 16 persen beli dari Tangerang.
Faktor lain yang tak kalah penting, yakni perawatan terhadap jaringan air bersih tersebut, termasuk persoalan kebocoran baik administratif maupun teknis.
Jika tak dicarikan solusi, kerusakan ini akan menimbulkan berbagai dampak lingkungan terhadap Jakarta
- Pengusaha Muda Harus Siap Menghadapi Perubahan Jakarta Menuju Kota Global
- Elektabilitas Pramono-Rano Karno Tinggi di Semua Wilayah Jakarta
- Ridwan Kamil Janji Mau Bikin Jakarta Maju Tetap Berkeadilan
- KPK Diminta Pelototi Mutasi Massal Camat di Jakarta Menjelang Pilkada
- Catat, 5 Lokasi SIM Keliling Hari Ini
- Teknologi Micro Tunneling Tawarkan Kenyamanan kepada Warga DKI Jakarta