Pemerintah Harus Lebih Berpihak pada Petani Tembakau
Pria yang karib disapa Budi itu menambahkan, jika pemerintah akan menaikkan culai, bakal timbul rokok-rokok ilegal.
Menurut dia, yang dirugikan adalah pemerintah. Untuk para petani, kenaikan cukai itu tidak masalah. Sebab, para pelaku industri masih membeli tembakau ke petani.
Ketua Asosiasi Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Barat Suryana mengatakan, daerahnya merupakan salah satu provinsi penghasil tembakau kualitas nomor satu.
Untuk kalangan dunia, Jawa Barat adalah merupakan daerah penghasil tembakau terbaik nomor lima.
Saat ini lahan untuk perkebunan tembakau di kabupaten Bandung hanya seluas 1.524 hektare, termasuk Desa Citaman, Kecamatan Nagreg.
Suryana menambahkan, produksi di Desa Citaman setiap hektare dapat menghasilkan 10-14 ton tembakau basah.
Dari tembakau basah tersebut dapat menghasilkan sekitar 3-5 ton daun tembakau kering.
Untuk keseluruhan Jabar, kata Suryana, bisa menghasilkan 38 ribu ton. Hasil tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan tembakau di Jabar yang per tahunnya membutuhkan sekitar 138 ribu ton.
Ketua Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) Budidoyo mengatakan, tembakau memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan negara.
- Tekan Peredaran Rokok Ilegal, Bea Cukai Gelar Operasi Pasar di Makassar & Banjarmasin
- Bea Cukai Probolinggo Musnahkan Rokok Ilegal Senilai Hampir Rp 300 Juta, Tuh Lihat!
- Bea Cukai Tindak Rokok Ilegal di Kendari, Selamatkan Potensi Kerugian Negara Ratusan Juta
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Jutaan Barang Ilegal, Nilainya Fantastis
- Peredaran Rokok Ilegal Meroket, Pemerintah Harus Segera Bertindak
- Gandeng Satpol PP, Bea Cukai Bogor Gelar Sosialisasi BKC Ilegal, Ini Tujuannya