Pemerintah Harus Salurkan BLT
Minggu, 26 Februari 2012 – 10:03 WIB
MAKASSAR - Wacana untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diungkapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu, mendapat respon baik dari sejumlah praktisi ekonomi. Menurut, pengamat ekonomi Sulsel, Sarkawi Rauf, jika harga BBM tidak dinaikkan, maka akan ada beban anggaran yang cukup tinggi yang akan ditanggung oleh negara. Hal tersebut terjadi karena harga BBM dalam negeri terlalu rendah dibandingkan harga minyak dunia. Khusus untuk aspek stabilitas keamanan, Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Penerangan Masyarakat Humas Polda Sulsel, AKBP Muhammad Siswa, menyatakan bahwa dari sisi keamanan, langkah awal yang diambil oleh pihak kepolisian adalah melakukan pengawasan terhadap kemungkinan adanya tindakan tidak bertanggung jawab dari pihak yang ingin mengambil keuntungan dari wacana ini. Seperti tindakan penimbunan BBM dan sebagainya.
"Harga BBM memang harus naik. Tapi agar adil bagi mayarakat kalangan ekonomi rendah, maka pemerintah harus kembali mengucurkan bantuan langsung tunai kepada masyarakat miskin, sebaga langkah untuk mengantisipasi gejolak di tengah masyarakat," kata Sarkawi.
Sarkawi menambahkan, jika memang harga BBM harus dinaikkan, idealnya, kenaikan harga BBM tersebut sekitar 1500 sampai 1000 rupiah.
Baca Juga:
MAKASSAR - Wacana untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diungkapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu, mendapat
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Malang Menggagalkan Pengiriman 414.920 Batang Rokok Ilegal
- Puskesmas Jomin Terima Ambulans Modern dari Peruri
- Edarkan Narkoba di Muara Enim, Pria Ini Akhirnya Ditangkap
- Farhan Upayakan Penerbangan Komersil Bandara Husein Sastranegara Aktif Lagi
- Pak Ihsan Menyinggung Honorer jadi PPPK Paruh Waktu, Minta Tambahan Anggaran
- Prabowo Luncurkan Makan Bergizi Gratis, Pedagang Kantin Sekolah Menangis