Pemerintah Hong Kong Rencanakan Tes Massal untuk 7,4 Juta Orang, Warga Diminta Tidak Panik

Carrie Lam sebelumnya mengatakan bahwa dia tidak berencana untuk melakukan lockdown menyeluruh di kawasan bekas koloni Inggris tersebut.
Kasus meningkat di tengah kebijakan pengentasan COVID
Di awal Februari, kasus harian hanya tercatat sekitar 100, tapi hari Senin Hong Kong mencatat adanya 34 ribu kasus baru.
Angka kematian juga meningkat, menyebabkan fasilitas untuk menyimpan jenazah di rumah sakit dan juga fasilitas lainnya sudah mencapai tahap kritis.
Hong Kong tetap melanjutkan kebijakan nol kasus COVID seperti halnya di Tiongkok daratan.
Wilayah yang sekarang berada di bawah kekuasaan Tiongkok tersebut sudah menerapkan kebijakan yang sangat ketat untuk mengatasi wabah sejak pandemi dimulai di tahun 2020.
Aturan yang ketat ini menimbulkan kekhawatiran banyak keluarga. Sebagian memutuskan mengungsi ke luar negeri menjelang tes massal dan saat Hong Kong membangun ribuan ruangan isolasi mandiri.
Carrie Lam yang melakukan inspeksi terhadap fasilitas yang dibangun oleh Tiongkok tersebut hari Senin (01/03) mengatakan mereka sekarang bekerja semaksimal mungkin.
Fasilitas bernama Tsing Yi yang terletak di barat daya kota tersebut akan menyediakan 3.900 kamar bagi mereka yang mengalami gejala ringan dan yang harus melakukan isolasi.
Berbagai supermarket di Hong Kong kehabisan barang seiring rencana tes massal yang akan digelar di sana
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Krisis Telur, Sampai Terpaksa Impor
- Pemerintah Australia Umumkan Anggaran Baru, Ada Kaitannya dengan Migrasi