Pemerintah Ikhlas Pulau Komodo Dianulir
Ogah Bayar US$ 45 juta Untuk jadi Tuan Rumah New 7 Wonders
Senin, 07 Februari 2011 – 06:00 WIB

Pemerintah Ikhlas Pulau Komodo Dianulir
JAKARTA - Nasib Taman Nasional Pulau Komodo (TNPK) di sayembara Tujuh Keajaiban Dunia (New 7 Wonders) di ujung tanduk. Perkembangan ini menyusul sikap Indonesia yang menolak menjadi tuan rumah pucak sayembara tersebut. Jajaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) memutuskan menolak, karena ongkos menjadi tuan rumah mencapai USD 45 juta, atau setara dengan Rp 404,5 miliar.
Kronologi posisi TNPK hingga terancam dianulir tersebut dibeber Dirjen Pemasaran Kemenbudpar Sapta Nirwandar. "Kami menilai pagelaran itu sangat berorientasi profit," kata dia di Jakarta kemarin (6/2). Menurutnya, penyelenggaran sayembara yaitu yayasan New7Wonders. Yayasan tersebut, mewajibkan Indonesia harus menerima saat ditunjuk menjadi tuan rumah penentuan tujuh keajaiban dunia pada 11 November depan.
Baca Juga:
Sapta menceritakan, awal mula ketidakcocokan antara pemerintah Indonesia dengan penyelenggaran sayembara tersebut mulai muncul pada Februari 2010. Saat itu, panitia mengirimkan surat kepada pemerintah Indonesia. Surat tersebut intinya menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah.
Sejak turunnya surat penunjukan tersebut, Indonesia tidak menentukan sikap. "Kami tidak pernah menandatangani pernyataan atau apapun," jelas Sapta. Pemerintah melalui Kemenbudpar berkonsultasi dengan DPR dan Presiden untuk menentukan sikap. Keputusan sikap belum juga muncul, pada 6 Desember panitia sayembara Tujuh Keajaiban Dunia mengirim surat lagi kepada Indonesia.
JAKARTA - Nasib Taman Nasional Pulau Komodo (TNPK) di sayembara Tujuh Keajaiban Dunia (New 7 Wonders) di ujung tanduk. Perkembangan ini menyusul
BERITA TERKAIT
- inDrive Memberdayakan Pengemudi Indonesia dengan Layanan Pendanaan
- Pemerintah Adakan Operasi Pasar Ramadan, Jual Bahan Pangan Lebih Murah
- DPR Mendesak KPK Menyelidiki Dugaan Mafia Bawang Putih
- Indonesia Re Bahas Strategi Asuransi dalam Mitigasi Perubahan Iklim
- Diskon Habis, Tarif Listrik Normal Lagi Mulai 1 Maret
- Kredit UMKM Bank Mandiri Meningkat pada 2024, Berikut Perinciannya