Pemerintah Impor Vaksin Covid-19 Sinovac, Apa Kabar Merah Putih?
Bambang juga menyampaikan perkembangan dari enam institusi yang tengah mengembangkan vaksin Merah Putih dengan platform yang berbeda-beda.
Adapun perkembangan dari LBM Eijkman diperkirakan pada Maret nanti bibit vaksin sudah diberikan kepada PT Biofarma untuk selanjutnya dilakukan uji klinis.
Sementara LIPI diperkirakan pada Mei 2021 sudah dilakukan pengolahan data, pelaporan dan draf paten. Universitas Indonesia (UI) pada pertengahan 2021 mulai membuat Sel Cho (sel mamalia).
Berikutnya Institut Teknologi Bandung (ITB) diperkirakan pada Desember 2021 masuk uji imunogenisitas (uji praklinis) pada hewan mencit.
Selanjutnya Universitas Airlangga (Unair) diharapkan Februari 2021 baru akan dilakukan produksi synthetic adenovirus uji klinik pertengahan, dan akhir 2021 produksi.
Lalu, untuk Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2021 masih dalam tahapan riset laboratorium.
Adapun pemberian izin darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dan produksi massal untuk vaksin yang dikembangkan LBM Eijkman dan LIPI dengan platform protein rekombinan diperkirakan Januari 2022. Sedangkan vaksin dari Unair dengan platform adenovirus UEA-nya ditargetkan September 2021.
“Uji klinis dan pengolahan akan menjadi kecepatan dari Bio farma yang didukung Badan POM. Tugas kami adalah secepat mungkin memberikan bibit vaksin kepada PT Biofarma," ujar Menteri Bambang.
Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro menjelaskan kelanjutan pengembangan vaksin Merah Putih untuk Covid-19, meski pemerintah sudah mengimpor vaksin dari China
- Eks Menkeu: Dukung Penguatan BPKH untuk Optimalkan Investasi Dana Haji
- Menkes Dorong Kemandirian Produksi Vaksin Dalam Negeri
- Bambang Brodjonegoro Ungkap Penyebab Rendahnya PISA Indonesia: Bukan Pendidikan
- Menteri Kesehatan Pastikan Vaksin Covid-19 Buatan Indonesia Lebih Aman
- Suhud Tolak Kebijakan Vaksin Covid-19 Berbayar
- Dinkes Sumsel Minta 2.000 Vial Vaksin Sinovac ke Kemenkes