Pemerintah Indonesia Dianggap Gunakan Pendekatan Militer untuk Tangani COVID-19
Ia menilai ini dilakukan sebagian besar akibat keterlambatan pemerintah dalam menanggapi awal masa pandemi virus corona.
Jangan menjadi satu-satunya landasan untuk kebijakan
Photo: Peniliti CSIS Evan Laksmana menilai pendekatan pemerintah Indonesia dalam penanganan COVID-19 militeristik. (Supplied: Evan Laksmana)
Pakar yang lain menambahkan, "sekuritisasi" dalam masalah kesehatan bisa membuat penanganannya menjadi lebih diprioritaskan dengan mendatangkan alat dan keahlian. Tapi bukan berarti tidak membawa masalah.
"Karena bisa menempatkan agenda kesehatan di bawah kendali aktor keamanan, termasuk militer, yang memiliki perspektif keamanan negara di atas perspektif kesehatan dan epidemiologis," kata Tangguh Chairil, akademisi studi keamanan Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Bina Nusantara Jakarta."
Evan menambahkan sebenarnya upaya masukan yang diberikan oleh siapapun, termasuk dari militer atau Badan Intelejen Nasional (BIN), misalnya, sah-sah saja, mengingat negara-negara lain juga melakukan 'intelligent assessment'.
"Yang menjadi masalah di Indonesia adalah kalau inteligent assessment itu menjadi satu-satunya landasan untuk membuat kebijakan soal 'public health'. Ini buat saya bermasalah, karena kita nggak bisa uji, kita nggak tahu," kata Evan.
Ia mencontohkan pemodelan yang dilakukan oleh BIN pada bulan Maret lalu yang menunjukkan puncak pandemi corona di Indonesia.
"Kalau disebut itu sebagai produk intelijen, kita enggak bisa lihat modellingnya gimana, asumsinya seperti apa, dan apakah ini yang jadi landasan kebijakan presiden?"
Di saat negara-negara lain mulai bersiap menanganinya, beberapa menteri di Indonesia memilih usaha menenangkan publik dengan melontarkan gurauan seputar COVID-19.
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan