Pemerintah Indonesia Diminta Memperkuat Regulasi Peredaran & Penggunaan Tembakau

jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Dinas Kesehatan Indonesia bersama Bloomberg Philanthropies dan The Union menggelar webinar berjudul Indonesia Tobacco Control Strategic Roundtable 2022: Menerjemahkan Komitmen Pemerintah ke dalam Aksi.
Webinar ini turut menghadirkan sejumlah pejabat publik dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat anti tembakau, baik lokal maupun internasional.
Dalam webinar tersebut, Presiden The Union Guy Marks mendesak pemerintah agar memperketat aturan regulasi pertembakauan Indonesia di segala aspek, mulai dari produksi, peredaran, sampai konsumsi.
“The Union meminta pemerintah Indonesia untuk memperkuat regulasi terkait peredaran dan penggunaan tembakau, juga melakukan aksi yang nyata dalam penanggulangan rokok pada anak di bawah umur,” ujar Guy Marks.
Sementara, perwakilan Blooomberg Philanthropies Kelly Larson mengapresiasi sejumlah upaya pemerintah pusat maupun daerah, terutama terkait peraturan kawasan tanpa rokok (KTR). Dia juga berharap ada lebih banyak daerah yang memiliki peraturan terkait KTR.
Adapun Ketua Adinkes Seluruh Indonesia Mohamad Subuh menyampaikan apresiasi kepada Bloomberg Philanthropies dan The Union, atas dukungannya kepada Indonesia dalam upaya pengendalian tembakau.
“Terima kasih atas dukungan yang besar dan pendampingan dari WHO Indonesia, The Union, dan Bloomberg Philanthropies kepada Adinkes untuk pengendalian tembakau di Indonesia,” kata Subuh.(chi/jpnn)
Mendesak pemerintah agar memperketat aturan regulasi pertembakauan Indonesia di segala aspek, mulai dari produksi, peredaran, sampai konsumsi.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Indonesia Luncurkan Indonesian Society of Regenerative Medicine
- Pertama di Indonesia, JEC Hadirkan One-Stop Service Kesehatan Mata Anak
- Siloam Hospitals Group Berjaya di Ajang Healthcare Asia Awards 2025
- Edukasi Penggunaan Produk Tembakau Alternatif Penting Dilakukan
- Bea Cukai Malang Ajak Satlinmas dan Masyarakat Gempur Rokok Ilegal Lewat Kegiatan Ini
- Eks Direktur WHO Sebut 3 Faktor Penghambat Turunnya Prevalensi Merokok di Indonesia