Pemerintah Indonesia Diminta Terbuka dan Tegas dalam Tangani Virus Corona

Pemerintah Indonesia Diminta Terbuka dan Tegas dalam Tangani Virus Corona
Tim medis RSUP Sanglah pernah lakukan simulasi penanganan pasien terjangkit virus corona di Ruang Isolasi Nusa Indah, tanggal 12 Februari 2020. (Kompas.com / Imam Rosidin)

Produksi ekonomi tetap harus jalan. Khususnya kebutuhan sehari-hari. Petani harus bisa tetap kerja. Pedagang juga. Yang dibatasi pergerakannya.

Kalau untuk mereka yang tinggal di pemukiman kecil, ya diminta mereka membatasi pergerakan dengan dukungan pemerintah.

Jaring sosial harus disiapkan. Skema BLT [Bantuan Langsung Tunai] atau peningkatan manfaat PKH-BPNT [Bantuan Pangan Non-tunai] bisa dilakukan.

Operasi pasar bisa dilakukan di skala RT atau perumahan. Mereka belanja di sana. Diawasi. Diatur dan dibatasi di sana.

Dengan konsep pembatasan pergerakan ini, satu wilayah, satu RT, RW, atau kampung, boleh bergerak tapi di dalam wilayah itu saja.

Tetapi untuk kasus tertentu, seperti orang-orang yang tinggal di tempat yang tidak layak huni, jaring sosialnya termasuk maksimalisasi fasilitas umum oleh Pemda.

Fasilitas umum ini untuk yang sakit dalam wujud tempat isolasi, dan untuk yang sehat bisa dipakai sebagai solusi bagi hunian yang tidak layak ini.

Pemerintah Indonesia Diminta Terbuka dan Tegas dalam Tangani Virus Corona Photo: Permukiman padat penduduk di Johar Baru, Jakarta Pusat rata-rata menampung 3-7 orang di bangunan seluas 1,75m x 3,8m (Supplied: Film 'Yang Ketu7uh'/ WatchdoC - https://youtu.be/xp-Fm09W7bY)

 

Mengawali awal pekan ini, angka pasien virus corona di Indonesia sudah mencapai 1.285 orang, 114 di antaranya meninggal dunia, dan 64 orang dinyatakan sembuh.

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News