Pemerintah Indonesia Diminta Terbuka dan Tegas dalam Tangani Virus Corona
Keterbukaan semacam ini bukan hanya perlu, namun justru mutlak di masyarakat modern. Kredibilitas pemerintah tidak akan merosot jika ia tidak sepenuhnya tahu.
Photo: Yanuar (paling kanan) saat masih bertugas di Kantor Staf Presiden. Yanuar berharap pemerintah bisa mengedepankan ilmu pengetahuan sebagai dasar pengambilan kebijakan. (Supplied: Yanuar Nugroho)Pemerintah bukan dewa atau Tuhan tanpa kesalahan. Lebih baik terbuka daripada menutup-nutupi.
Kunci kedua adalah ketegasan. Physical distancing itu bukan sesuatu yang bisa ditawar-tawar. Harus didorong, didesakkan, dan kalau perlu dipaksa untuk mengisolasi diri.
Tentu mekanisme jejaring pengaman disiapkan. Ada banyak usulan dan Presiden sendiri sudah memerintahkan jejaring pengaman ini seperti peningkatan manfaat BPNT, PKH, Kartu Sembako, Pra-Kerja bahkan gagasan beberapa ekonom tentang BLT-untuk-semua. Ini semua agar isolasi diri itu efektif ditegakkan.
Jika ketegasan ini tidak ada, upaya melandaikan kurva akan lama.
Sistem kesehatan kita akan kolaps dan korban makin banyak berjatuhan.
Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di dunia lewat situs ABC Indonesia
Mengawali awal pekan ini, angka pasien virus corona di Indonesia sudah mencapai 1.285 orang, 114 di antaranya meninggal dunia, dan 64 orang dinyatakan sembuh.
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis