Pemerintah Indonesia Diminta Terbuka dan Tegas dalam Tangani Virus Corona
Ketika negara-negara lain sudah 'full alert' menangani wabah covid-19 ini, pemerintah kita sempat terlihat tidak serius.
Ketidakseriusan ini dalam seketika menjelma menjadi ketidaksiapan ketika situasinya tereskalasi demikian cepat.
Photo: Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan pasien pertama Covid-19, 2 Maret 2020. (Supplied: KOMPAS/ Ihsanuddin)
Melihat kebijakan dan langkah yang sudah diambil dan dijalankan oleh Pemerintah Indonesia, apa penilaian Anda?
Saat Presiden mengumumkan dua kasus pertama pada 2 Maret 2020, bagi publik pengumuman Presiden itu seolah menegaskan keraguan terhadap ketidakpercayaan pada jajaran pemerintah sendiri yang sebelumnya, yang selalu menyangkal kasus itu di Indonesia.
Padahal, pemerintah semua negara tetangga justru mengakui adanya kasus tersebut di negaranya.
Keraguan ini diperparah dengan penanganan kasus di lapangan yang dipandang tidak memadai: mulai dari lemahnya perlindungan data pribadi korban, buruknya komunikasi publik, hingga minimnya kesiapan teknis dan medis mulai dari alat test, APD, hingga kapasitas rumah sakit dan mekanisme pendataan kontak (contact tracing).
Singkatnya, kapasitas pemerintah dalam menangani krisis ini sungguh dipertanyakan.
Mengawali awal pekan ini, angka pasien virus corona di Indonesia sudah mencapai 1.285 orang, 114 di antaranya meninggal dunia, dan 64 orang dinyatakan sembuh.
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis