Pemerintah Indonesia Diminta Terbuka dan Tegas dalam Tangani Virus Corona

Pemerintah Indonesia Diminta Terbuka dan Tegas dalam Tangani Virus Corona
Tim medis RSUP Sanglah pernah lakukan simulasi penanganan pasien terjangkit virus corona di Ruang Isolasi Nusa Indah, tanggal 12 Februari 2020. (Kompas.com / Imam Rosidin)

Langkah pemerintah  membentuk gugus tugas sudah benar arahnya. Namun gugus tugas ini tidak mendapat power dan mandat yang memadai.

Gugus tugas ini seharusnya dipimpin pejabat setingkat Menteri Koordinator, tidak dirangkap menteri atau kepala badan, melapor langsung pada Presiden, punya anggaran sendiri, berkoordinasi dengan menteri, kepala daerah, dan diberi wewenang memberikan perintah kepada maTiongkokry of government, seperti lembaga-lembaga pemerintah termasuk BUMN dan BUMD.

Mungkin kita tidak punya bayangan. Tapi yang saya bayangkan seperti BRR [Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi] Aceh-Nias pasca Tsunami 2004, seperti itu, bahkan lebih powerful.

Pemerintah Indonesia Diminta Terbuka dan Tegas dalam Tangani Virus Corona Photo: Menurut Yanuar, selain ketegasan dan keterbukaan, national leadership juga sangat penting dalam menghadapi krisis corona di Indonesia. (Supplied: Yanuar Nugroho)

 

Menurut saya ini penting karena dua hal. Pertama, ini menunjukkan keseriusan menangani masalah se-luar biasa dan sepelik ini.

Ini bukan main-main. Karena dampaknya bisa berlipat-lipat dan mempengaruhi kepercayaan pihak dari dalam maupun luar negeri.

Anjloknya rupiah dan IHSG sebagian diakibatkan karena ketidakpercayaan pihak luar bahwa kita serius menangani ini. 

Kedua, ini menunjukkan kepemimpinan dan kehadiran pemerintah untuk menjaga kepercayaan publik.

Mengawali awal pekan ini, angka pasien virus corona di Indonesia sudah mencapai 1.285 orang, 114 di antaranya meninggal dunia, dan 64 orang dinyatakan sembuh.

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News