Pemerintah Indonesia Diminta Terbuka dan Tegas dalam Tangani Virus Corona

Mereka yang sudah terdampak, ingin agar dampaknya tidak 'menular' kepada yang lain [tetangganya].
Pada akhirnya, yang merasakan di lapangan adalah pemerintah daerah. Sejumlah pemda sudah kewalahan dengan kasus covid19 dan sistem kesehatan mereka sudah mulai terdampak.
Dan karena di era desentralisasi dan demokratisasi ini kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat setempat dan bertanggungjawab pada mereka, kepada merekalah, bukan kepada pemerintah pusat, akuntabilitas dituntut.
Kesulitan apa yang menurut Anda bisa terjadi jika tidak ada lockdown seperti yang tadi Anda sampaikan?
Ambillah contoh distribusi APD [Alat Pelindung Diri] yang bikin ramai di media. Distribusi APD jelas tidak merata.
Dalihnya: tidak semua zona merah.
Kalau tidak ada lockdown, ada mobilitas orang dari zona merah ke daerah yang masih aman, misalnya lewat mudik, maka daerah aman itu akan jadi merah.
Lantas apakah zona yang baru merah itu akan mendapat distribusi alat kesehatan, APD, dan tenaga kesehatan? Belum tentu. Saat ini saja nakes kita tidak terdistribusi merata.
Mengawali awal pekan ini, angka pasien virus corona di Indonesia sudah mencapai 1.285 orang, 114 di antaranya meninggal dunia, dan 64 orang dinyatakan sembuh.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Hyundai Akan Bangun Stasiun Pengisian Hidrogen di Indonesia, Siap Beroperasi 2027
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan