Pemerintah Ingin Batasi Penggunaan Medsos, Sukamta: Penting Dibuka Opsinya

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mengaku bisa memahami langkah pemerintah yang ingin berencana membuat aturan demi membatasi pengguna media sosial (medsos) dari sisi usia.
"Pembatasan usia pengguna medsos ini penting untuk dibuka opsinya," kata dia melalui layanan pesan, Kamis (16/1).
Legislator Fraksi PKS itu mengatakan penyedia layanan internet wajib menyediakan fitur khusus verifikasi usia anak yang mau menggunakan media sosial dengan pembuktian tegas.
"Bukan hanya sekadar dengan pengakuan, juga isi konten yang diatur dengan tegas," lanjut Sukamta.
Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu memahami pembatasan usia pengguna media sosial dilakukan setelah muncul penelitian dari Universitas Oxford.
Sukamta menyebut penelitian kampus di Inggris itu mengungkapkan bahwa pikiran pengakses media sosial dengan konten receh bisa mengalami perusakan yang disebut dengan gejala brain rot atau pembusukan otak.
"Tentu ini harus disikapi serius pemerintah. Pilihan untuk melarang penggunaan media sosial oleh anak-anak di bawah umur bisa dipahami," ungkapnya.
Sebelumnya, Menkomdigi Meutya Hafid mengungkap pemerintah sedang membahas strategi melindungi anak-anak di ruang digital.
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menyambut ppsitif langkah pemerintah yang ingin berencana membuat aturan demi membatasi pengguna medsos.
- Lestari Moerdijat: Tagar #KaburAjaDulu Otokritik untuk Kebijakan yang Lebih Baik
- Heboh Mak-Mak Bawa Celurit Kejar Petugas SPBU di Cinunuk Bandung
- Perlunya Kewaspadaan Soal Kosmetik yang Banyak Dipromosikan di Medsos
- Soal Rumor Putus dengan Pacarnya, Nikita Mirzani: Enggak Usah Urus Percintaan Gue
- Strategi Baru Komnas HAM Membangun Interaksi Publik Melalui Media Sosial
- Sarifah Dorong Pembatasan Medsos Anak Menggabungkan Pendidikan hingga Pengawasan