Pemerintah Ingin Buat Super App, Pakar Ingatkan Hal Ini

Menurut Pratama, saat ini memang sudah terlalu banyak aplikasi yang dimiliki pemerintah.
Setiap kementerian dan lembaga negara, kata Pratama, memiliki aplikasi yang hampir mirip dengan sistem yang berbeda.
Selain itu, lanjut dia, banyak juga aplikasi atau website yang sudah lama tidak terpakai tetapi.
Sehingga berpotensi melahirkan ancaman baru mulai dari anggaran, data yang simpang siur, hingga sistem keamanan.
“Dengan banyaknya aplikasi dan website yang menganggur ini, banyak potensi serangan dan kebocoran data. Sistem yang aktif dipakai saja masih menjadi sasaran empuk," ujarnya.
"Karena itu dalam membangun super-apps nanti perlu tim yang kuat, misalnya dari Kominfo, BSSN, BIN serta lembaga negara lain yang berkepentingan," sambung Pratama.
Pratama juga mengingatkan bahwa untuk membuat super app memerlukan pusat data nasional yang akan menjadi server utama untuk mengolah seluruh data yang masuk terutama data kependudukan.
"Lalu yang harus disiapkan juga adalah program satu data nasional, jadi harus jelas data mana dari siapa yang digunakan dalam super app ini," tutup Pratama. (Antara/jpnn)
Pemerintah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berencana akan melebur semua aplikasi milik ke dalam sebuah super app.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Perkuat Transformasi Sustainability, Olahkarsa Gelar Diskusi Dengan Para Ahli
- Ekonom Sebut Penghentian PSN Berisiko Picu Ketidakpastian Ekonomi
- Pakar Soroti Tantangan Transisi Energi di Asia Tenggara, Stabilitas Kebijakan Jadi Kunci
- Pakar Anggap Proyek PIK 2 Dongkrak PAD & Ciptakan Lapangan Kerja Tanpa Bebani APBN
- Pakar Ingatkan Dampak Jangka Panjang Boikot yang Ditunggangi Kepentingan Bisnis
- Pakar: Survei LSI Soal Hasto Kristiyanto Tabrak Asas Praduga Tak Bersalah