Pemerintah Inginkan Lebih dari Satu BPJS
Kamis, 12 Mei 2011 – 16:39 WIB

Pemerintah Inginkan Lebih dari Satu BPJS
Dia mencontohkan, di dalam DIM menyebutkan kewenangan Menkeu untuk menetapkan pengurus Dewan Jaminan Sosial Nasional, sekaligus melakukan pengawasan. Sedangkan di dalam UU SJSN tidak disebutkan tentang peran Menkeu. Yang disebutkan adalah dibawah pengawasan presiden dan dikoordinasikan oleh Menkokesra.
Demikian juga penyebutan BPJS sebagai lembaga baru. Di UU SJSN disebutkan Askes, Asabri, Taspen, dan Jamsostek merupakan BPJS. "Ini harus diatur lagi. Kalau DIM bertentangan dengan UU SJSN, maka rujukannya jangan itu lagi. Tapi dicari UU lainnya, misalnya UU Jamsostek," saran anggota Pansus dari Komisi IX ini.
Hal senada diungkapkan Matri Agung. Ketidakselarasan antara DIM dan UU SJSN akan menyulitkan pembahasan RUU BPJS nanti.
"Pemerintah dalam DIMnya jelas menyebutkan peranan Menkeu dalam BPJS. Padahal ini tidak diatur dalam UU SJSN. Pemerintah harus menjelaskan hal tersebut karena bisa menimbulkan masalah," tandasnya. (esy/jpnn)
JAKARTA- Pemerintah tetap berkeinginan membentuk lebih dari satu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Yaitu BPJS Kesehatan, BPJS Pensiun, BPJS
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang