Pemerintah Jajaki Impor dari Aljazair

jpnn.com - Hal ini diungkapkan Wisnuntoro, Kepala Divisi Humas dan Komunikasi Pertamina, jumat siang di kantor pusat pertamina, Jakarta, (01/08). “Kita dan Aljazair kemaren baru sign antar menteri untuk impor minyak. Baru kerjasama payung, masih penjajakan sekarang.” katanya.
Namun Wisnuntoro mengatakan kerjasama impor minyak pertamina nantinya dengan perusahaan Aljazair tetap bersifat bisnis to bisnis atau kontrak kerjasama bisnis antar dua perusahaan tanpa melibatkan pemerintah. Sehingga semuanya tetap harus melalui tender dengan jangka waktu kontrak selama 3 bulan.
Indonesia harus mengimpor 300 hingga 400 ribu barel minyak mentah per hari. Saat ini kebutuhan minyak nasional 1,3 juta barel minyak per hari, sementara produksi nasional hanya 950 ribu barel per hari. Sehingga diperkirakan pemerintah akan mengeluarkan dana lebih dari 30 juta dolar untuk impor minyak, jika harga minyak diasumsikan hanya 100 dolar per barel
Wisnuntoro menekankan meskipun telah ada kerjasama pemerintah Indonesia dengan Aljazair namun belum ada kepastian kontrak impor minyak. Karena impor minyak tetap akan melalui tender dan pertamina akan memilih kontraktor yang memiliki harga kompetitif yang diharapkan bisa dibawah harga pertamina saat ini.(wid/JPNN)
JAKARTA- Pemerintah Indonesia telah menandatangani mou kerjasama antar menteri dengan pemerintah Aljazair untuk kerjasama impor minyak. Kerjasama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- GP Ansor Sebut RUU TNI Masih Sejalan dengan Semangat Reformasi
- Desakan Percepatan Pengangkatan PPPK & CPNS 2024 Meluas, Perintah Menteri Rini Bikin Lega
- Sertifikasi Halal Dianggap Mahal dan Lama, Ini Jawaban LPH LPPOM
- Nasabah AJK Minta Mahkamah Agung Tolak Kasasi yang Diajukan OJK
- Optimalkan Peran Masjid, Nippon Paint Gandeng Masyarakat Ekonomi Syariah
- Level Up Peradi: Perlu Perubahan Pola Pikir Masyarakat dalam Pelaksanaan Putusan Perdata