Pemerintah Jepang Tidak Becus Melindungi Para Dokter, Ini Buktinya

Pemerintah Jepang Tidak Becus Melindungi Para Dokter, Ini Buktinya
Seorang pekerja medis melakukan tes pelatihan walk-in style polymerase chain reaction (PCR) untuk penyakit virus corona (COVID-19), di fasilitas darurat di Yokosuka, Tokyo, Jepang, Kamis (23/4). FOTO: ANTARA FOTO/Reuters

Perdana Menteri Shinzo Abe memberlakukan keadaan darurat untuk 39 dari 47 prefektur di Jepang pada Kamis (14/5). Kebijakan itu mengurangi pembatasan pada 54% populasi di Jepang.

Sementara itu, Tokyo, yang berkontribusi terhadap sepertiga perekonomian Jepang, dan kota-kota besar lain, tetap memberlakukan aturan pembatasan.

Jepang sejauh ini mencatat sekitar 16.300 orang positif COVID-19. Jumlah itu tidak termasuk pasien dalam kapal pesiar yang sandar di Yokohama pada awal tahun ini. Dari jumlah itu, 748 orang meninggal dunia. (ant/dil/jpnn)

Dokter di Jepang yang bekerja di garda terdepan melawan COVID-19 kekurangan masker sehingga banyak dari mereka menggunakan kembali alat pelindung wajah


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News