Pemerintah Kaji Asuransi Bagi Petani
Rabu, 26 Januari 2011 – 02:02 WIB
JAKARTA — Untuk menutupi kebutuhan stok pangan dalam negeri, Indonesia tidak bisa lagi berharap banyak dari hasil impor. Pemerintah pun saat ini sedang mengkaji pemberian asuransi bagi para petani terutama ketika mengalami gagal panen karena pengaruh musim.
Menteri koordinator bidang ekonomi, Hatta Rajasa di Jakarta, Selasa (25/1), mengatakan bahwa asuransi bagi petani merupakan ide bagud. "Tapi masih harus kita hitung lagi, apakah nanti melalui asuransi atau kompensasi kepada yang mengalami gagal panen saja. Yang jelas, sekarang bantuan bibit dan pupuk gratis bagi petani sudah pasti," kata Hatta.
Sedangkan Menteri Pertanian Suswono mengatakan, pemerintah ingin memberikan kompensasi kepada petani yang mengalami gagal panen. Karena bagaimanapun, katanya, ketahanan pangan nasional sangat bergantung dari hasil kerja para petani dalam mengelola lahan pertanian.
"Supaya mereka itu segera me-recovery lagi lahannya. Saat ini yang baru diganti pemerintah kalau gagal panen baru bibit, benih dan pupuk. Jadi kalau ada semacam jaminan sosial tentu itu sangat bagus agar mereka merasa lebih aman," kata Suswono.
JAKARTA — Untuk menutupi kebutuhan stok pangan dalam negeri, Indonesia tidak bisa lagi berharap banyak dari hasil impor. Pemerintah pun saat
BERITA TERKAIT
- Menko Airlangga & Dubes Australia Bertemu, Kedua Negara Bahas Sejumlah Agenda Penting
- BNI Siap Sukseskan Penyaluran KUR Bagi PMI
- Dukung Pengelolaan Keuangan Sehat, Honest Card Tawarkan Kartu Kredit Pintar
- Kementan-Kementrans Berkolaborasi Bangun Kawasan Transmigrasi untuk Swasembada Pangan
- Mentan Amran Sulaiman Tegaskan akan Cabut Izin Penjual Pupuk Bersubsidi di Atas HET
- Kementrans dan Kementan Jalin Kolaborasi untuk Genjot Pendapatan Petani-Transmigran