Pemerintah Kaji BUMN Garap Inalum
Sabtu, 17 Juli 2010 – 04:04 WIB
“Ketiga sumber dana (PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Perusahaan Pengelola Aset) cukup kuat, baik pada institusi mereka sendiri maupun sumber pendanaan lain di belakangnya, apakah lewat bank atau sindikasinya,” ujar Mustafa.
Sejauh ini, pemerintah menguasai 41,12 persen saham Inalum, sementara sisanya dikuasai konsorsium perusahaan-perusahaan Jepang di bawah Nippon Asahan Aluminium (NAA). NAA sendiri telah mengajukan perpanjangan kontrak yang akan berakhir pada 2013. Pemerintah juga telah menyipakan beberapa opsi jika kontrak itu jadi dilanjutkan.
Pemerintah menganggap bahwa Inalum memiliki prospek bisnis yang sangat besar di masa mendatang. Apalagi, saat ini, PT Aneka Tambang Tbk mulai masuk ke industri pengolahan bauksit menjadi alumina yang bisa menjadi sumber bahan baku bagi Inalum. Di samping jaminan pasokan bahan baku, kementerian juga menilai pasar aluminium di Tanah Air saat ini mulai berkembang. Apalagi, pasar ekspor, terutama untuk tujuan Jepang masih terbuka lebar. (lum)
JAKARTA – Pemerintah tengah melakukan kajian kemungkinan pembentukan BUMN baru untuk menggarap proyek PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya
- Satgas Semikonduktor Indonesia dan Purdue University Teken MoU, Menko Airlangga: Momentum Bersejarah