Pemerintah Kebingungan Naikkan Harga BBM
Sabtu, 13 April 2013 – 14:17 WIB
JAKARTA - Pembahasan kebijakan subsidi bahan bahan minyak (BBM) ternyata belum mencapai tahap finalisasi. Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan, Firmanzah mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih minta dimatangkan, dihitung secara terinci, untuk memastikan impelementasi di lapangan tidak ada masalah.
Menurut Firman, pemerintah juga masih mempertimbangkan dua opsi yang sama yaitu pengendalian BBM atau menaikkan harganya. "Ada dua opsi gabungan itu yaitu, pengendalian dan kenaikan harga, yang jelas subsidi untuk orang miskin," ujar Firmanzah saat dihubungi wartawan, Sabtu (13/4).
Sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik menyatakan opsi yang terbaik, kemungkinan mengarah kepada pengendalian BBM. Opsi tersebut nanti berkaitan dengan pembatasan subsidi, khususnya bagi kalangan menengah ke atas. Namun, melihat adanya pembahasan yang juga mengarah pada kompensasi untuk masyarakat miskin, nampaknya opsi kenaikan BBM bisa lebih dominan.
Meski demikian, Firmanzah mengaku pembahasan ini masih berlanjut dan belum ditemukan keputusan yang tepat.
JAKARTA - Pembahasan kebijakan subsidi bahan bahan minyak (BBM) ternyata belum mencapai tahap finalisasi. Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Nanga Badau Lepas Ekspor Bungkil Sawit ke Malaysia, Sebegini Jumlahnya
- KAI Ingatkan Ketentuan Bagasi untuk Penumpang yang Berlibur saat Nataru
- PB PMII Minta Kenaikan PPN 12% Dikaji Ulang
- Tarif PAM Jaya Naik Pada 2025, Tetapi Tak Berlaku Untuk Kelompok Masyarakat Ini
- PT Marwi Indonesia Industrial Resmi Kantongi Izin Fasilitas Kawasan Berikat, Ini Harapannya
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025