Pemerintah Kecam Insiden Cikeusik
Minggu, 06 Februari 2011 – 22:55 WIB

Para menteri jajaran Politik, Hukum dan Keamanan saat menggelar jumpa pers usai rapat koordinasi di kantor Kemenkopolhukam, Minggu (6/2) malam. Foto : Arundono W/JPNN
JAKARTA - Pemerintah mengecam tindakan kekerasan yang terjadi di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Menurut Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, apapun alasan yang melatarbelakangi, tindakan kekerasan tidak boleh dilakukan kepada siapapun. Untuk mencegah agar kekerasan tidak meluas, Djoko meminta agar Polri segera mencari dan mengungkap secara tuntas. Kepolisian, pemerintah daerah dan masyarakat di daerah diminta bersinergi untuk bersama-sama melakukan deteksi dan pencegahan dini terhadap setiap indikasi yang dikhawtirkan akan menimbulkan kerusuhan atau tindakan anarkis lainnya.
"Pemerintah mengecam dengan keras setiap tindakan oleh siapapun kepada siapapun sesama warga Negara Indonesia, yang melakukan tindak kekerasan dan anarkis serta melanggar hukum, apapun alasan yang melatarbelakangi," kata Djoko Suyanto saat menggelar jumpa pers di kantoe Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (6/1) malam.
Dalam jumpa pers ini, turut pula Jaksa Agung Basrief Arief, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dan Menteri Agama Suryadharma Ali. Jumpa pers dilakukan usai menggelar rapat koordinasi guna menyikapi kekerasan yang menewaskan 3 orang anggota Jemaat Ahmadiyah dan enam lainnya luka berat akibat bentrokan antara warga Cikeusik dengan Jemaah Ahmadiyah.
Baca Juga:
JAKARTA - Pemerintah mengecam tindakan kekerasan yang terjadi di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Menurut Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan,
BERITA TERKAIT
- Advokat Peradi Siap Dampingi Perempuan & Anak Korban Kekerasan Hingga TPPO
- DPR Sebut Ada Dugaan Pemalsuan Putusan dalam Perkara Alex Denni
- Pasutri Kecelakaan di Jalan Brigjen Sudiarto Semarang, Sulistyaningsih Meninggal Dunia
- Kisah Pilu LS, Ibu yang Perjuangkan Hak Asuh: Anak Berprestasi Dirampas Eks Suami, Kini Bergantung pada Antidepresan
- Bahlil Targetkan Hilirisasi Capai USD 618 Miliar Pada 2025
- Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Pantau Harga di Pasar Tradisional, Lihat