Pemerintah Kembali Gencar Promosikan Pariwisata kepada Warga Tiongkok
KBRI Beijing, lanjut dia, juga mendorong peningkatan kerja sama di bidang ekonomi digital dan industri bernilai tambah, khususnya di sektor kesehatan dan kendaraan listrik.
Indonesia juga merintis dan menjalin kerja sama e-dagang, teknologi keuangan, dan infrastruktur digital dengan perusahaan-perusahaan terkemuka di Tiongkok, seperti ByteDance, Meituan Inc, Alibaba Ant Financial, Jumore, JD.com, Baidu Inc, dan Tencent Holdings Ltd.
"Saat ini sudah ada lima unicorn dan satu decacorn di Indonesia yang sebagian di antaranya bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok," kata Djauhari.
Seperti diberitakan ANTARA sebelumnya, pada paruh pertama tahun ini total perdagangan kedua negara telah mencapai 35,6 miliar dolar AS (Rp527 triliun).
Beberapa produk unggulan Indonesia mencatat kenaikan nilai ekspor ke Tiongkok secara signifikan, seperti batubara, besi dan baja, sarang burung walet, ikan beku, buah tropis, buah dalam kemasan, ikan kalengan, sepatu, perkakas rumah tangga, kayu olahan, dan elektronik.
Tiongkok masih kukuh di peringkat kedua sebagai negara asal investasi asing terbesar di Indonesia setelah Singapura pada periode tersebut dengan nilai 2,4 miliar dolar AS (Rp35,5 triliun) atau naik 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (ant/dil/jpnn)
Kemitraan Indonesia dan Tiongok mulai pulih, hanya sektor pariwisata yang sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Redaktur & Reporter : Adil
- Aplikasi Pemesanan AirAsia jadi yang Terbaik versi World Travel Tech Awards 2024
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Wanita Global
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Halaman Belakang