Pemerintah Khawatir Defisit Lebih dari 2 Persen
Jumat, 27 Mei 2011 – 17:53 WIB

Pemerintah Khawatir Defisit Lebih dari 2 Persen
Beberapa opsi yang rencananya dimaksimalkan pemerintah, antara lain disebutkan akan menggunakan dana dari Sisa Anggaran Lebih (SAL) 2010 yang nilainya mencapai sekitar Rp 47 triliun. Namun, tak semua dana SAL ini akan dipakai, karena disiapkan juga untuk antisipasi pelarian modal asing (sudden reversal). Selain itu, pemerintah juga berupaya menertibkan industri mineral dan bahan tambang (Minerba) dengan memverifikasi sekitar 8.000 izin tambang.
"Kita inginnya, fiskal sehat itu rencana defisitnya 1,4 sampai 1,6 persen. Kita bisa tingkatkan lagi, untuk diarahkan pada program prioritas. Tapi semuanya masih dalam kajian tim," jelas Agus.
Jika defisit benar-benar melampaui target, maka yang harus diperhatikan kata Agus, adalah kewajiban mengalokasikan biaya pendidikan sebesar 20 persen dari APBN. Selain juga kesiapan fiskal guna menjaga BBM subsidi, agar tak melebihi kuota 38,6 juta kiloliter.
Sementara itu dari sisi inflasi, Menkeu mengungkapkan bahwa inflasi tahun 2011 diperkirakan mencapai 6 persen karena faktor global. Terutama karena kenaikan energi yang berpengaruh pada inflasi dalam negeri. Sedangkan target inflasi tahun 2012 berkisar antara 4,5 plus minus 1 persen. Sedangkan range tengahnya adalah 3,5-5 persen. "Nanti semuanya akan disampaikan Bapak Presiden saat menyampaikan RAPBN 2012 pada 17 Agustus 2011," ujar Agus pula. (afz/jpnn)
JAKARTA - Kenaikan harga minyak, turunnya lifting dan perkiraan kuota subsidi yang melebihi target, dikhawatirkan membuat defisit melebihi target
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gubernur Sumsel Letakan Batu Pertama Pembangunan Jembatan Crossing Pipa Pertamina di Desa Benuang, Pali
- Didukung PNM, Rofiah Ubah Warisan Jamu Tradisional Jadi Bisnis Modern
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Rabu 23 April 2025 Melonjak, Berikut Daftarnya
- DJPPR Tebar 8 Seri SUN, Pemerintah Serap Rp 28 Triliun
- Larangan Penjualan Rokok Radius 200 Meter Dikhawatirkan Bakal Menyuburkan Rokok Ilegal
- Reklasifikasi Mitra Jadi Karyawan Bakal Jadi Bumerang Bagi Industri Mobilitas