Pemerintah Klaim Tak Ada Penerbangan Carter ke Indonesia Selama Larangan Mudik
![Pemerintah Klaim Tak Ada Penerbangan Carter ke Indonesia Selama Larangan Mudik](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2021/02/03/menteri-perhubungan-budi-karya-sumadi-saat-meninjau-uji-coba-44.jpeg)
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah mengeklaim tidak ada penerbangan carter dari luar negeri bagi para tenaga kerja yang akan pulang ke Indonesia selama masa peniadaan mudik Lebaran.
Meski demikian, pemerintah tengah menyiapkan pemulangan WNI dari luar negeri.
“Berkaitan dengan penggunaan pesawat udara, tadi sudah disetujui tidak ada lagi penerbangan carter selama masa peniadaan mudik ini sehingga kalau ada tenaga-tenaga kerja disarankan menunda perjalanan,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (10/5) setelah rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo.
Budi mengatakan saat ini sedang dilakukan persiapan kepulangan bagi pekerja migran Indonesia (PMI) dari Malaysia.
Kemenhub telah menyiapkan beberapa moda transportasi baik darat maupun laut untuk mengangkut para PMI ke tempat tujuan akhir.
“Ada beberapa hal yang mungkin kami tambahkan bahwa perlu satu konsentrasi dari pulangnya PMI dari Malaysia baik di titik Kepulauan Riau, maupun di titik Kalimantan Barat, dan Kalimantan Utara," kata dia.
Pemerintah mengeklaim tidak ada penerbangan carter dari luar negeri bagi para tenaga kerja yang akan pulang ke Indonesia selama masa peniadaan mudik. Keputusan itu diambil setelah rapat bersama Presiden Joko Widodo.
- Setelah 'Perjalanan Panjang', Keluarga Indonesia Ini Diperbolehkan Menetap di Australia
- Marak Penipuan Magang di Luar Negeri, Atase Polri KBRI Jerman Minta Pelajar Waspada
- Ole Romeny Akan Disumpah Jadi WNI Pada Awal Februari
- Anggap Muslim di Indonesia Paling Beruntung, Kepala BPIP Sebut Setiap WNI Terlahir jadi Capres
- Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel
- 28 Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Korsel, Kemenlu: Tak Ada Penumpang WNI