Pemerintah Klaim Warga Jogja Setuju Pilkada
Gabungan Kades Justru Ancam Boikot
Minggu, 05 Desember 2010 – 08:41 WIB
Mantan anggota Komisi II DPR Saifullah Ma"shum menambahkan, dalam forum konsultasi DPR dengan pemerintah pada pembahasan nanti, sejumlah prinsip perlu dijelaskan. Secara filosofis, yuridis, dan sosiologis, menurut dia, aspirasi rakyat Jogja yang meminta penetapan gubernur otomatis Sultan sudah tegas. "Kalau dipaksakan (pemilihan), siapa yang diwakili?," kata Ma"shum.
Seharusnya pemerintah bersikap arif untuk ikut dalam suara penetapan. Selanjutnya, pemerintah dan DPR bisa fokus pada posisi gubernur Jogja pada masa depan. Bagaimana syarat-syarat seorang Sultan dalam suksesi. Misalnya, syarat umur atau kala Sultan sudah tidak memenuhi syarat memimpin. Termasuk jika terjadi kekosongan kepemimpinan jika ada problem hukum menimpa Sultan. "Mekanisme bisa diatur, ada perbedaan antara gubernur yang Sultan dengan yang bukan Sultan, ini bisa diatur," tandasnya. (bay/c10/tof)
JAKARTA -- Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang mewakili pemerintah pusat masih ngotot bahwa opsi pemilihan gubernur langsung merupakan salah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kapolri Minta Para Penyidik Cegah Potensi Kebocoran Anggaran Negara
- Polda Kepri Gerak Cepat Evakuasi Rumah yang Terdampak Longsor di Batam
- Polisi Terlibat Kasus Pemerasan Penonton DWP Bertambah, Total 20 Anggota Dijatuhi Sanksi
- Prabowo Diminta Contoh SBY: Angkat Honorer Jadi PNS dan Rutin Naikkan Gaji
- Neng Eem MPR Tekankan Pentingnya Kalangan Milenial Agar Lebih Melek Sejarah
- Eksepsi Ted Sioeng Ditolak, Sidang Penggelapan Kredit Rp 133 M Dilanjutkan