Pemerintah Korsel Kirim Peringatan Wartime Alert untuk Warga, Eh Ternyata
jpnn.com, SEOUL - Pemerintah Kota Korea Selatan pagi ini, Rabu (31/5) mengirimkan sebuah peringatan Wartime Alert yang diterima penduduk Kota Seoul termasuk para wisatawan yang menggunakan nomor ponsel Korea.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) mengungkapkan bunyi alert pada intinya mengimbau para penduduk kota Seoul untuk bersiap evakuasi dan mendahulukan anak-anak, orang lanjut usia dan mereka yang lemah fisik untuk dievakuasi terlebih dahulu.
KBRI di Seoul pun melakukan pemantauan terkait peringatan tersebut.
"Kami segera pantau keadaan di luar, tetapi tidak tampak pergerakan seperti layaknya perang," ujar Dubes RI untuk Korsel Gandi Sulistiyanto.
Setelah peringatan yang cukup membuat sedikit kepanikan untuk para pendatang di Kota Seoul itu, pukul 06.41 waktu Seoul, Kementerian Administrasi Publik dan Keamanan Korea Selatan menyatakan bahwa wartime alert Pemkot Seoul adalah pengumuman yang salah.
"Pukul 07.25 kami terima lagi informasi melalui HP yg menyatakan bahwa Wartime Alert yang dikeluarkan Pemkot Seoul disebabkan karena peluncuran rudal oleh Korut. Informasi tersebut sekaligus menyatakan bahwa wartime alert untuk seluruh wilayah di kota Seoul telah diangkat dan para penduduk Kota Seoul diharapkan bisa menjalankan aktivitas seperti biasa," sambung Gandhi.
Dia menyatakan KBRI akan terus memantau perkembangan ini dan melaporkan pada kesempatan pertama untuk WNI yang berada di Korea Selatan (flo/jpnn)
Wartime alert untuk seluruh wilayah di Kota Seoul, Korea Selatan telah diangkat dan para penduduk Kota Seoul diharapkan bisa menjalankan aktivitas seperti bias
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Korsel Memanas, Presiden Yoon Suk Yeol Dicekal Anak Buahnya Sendiri
- Eks Menhan Korsel Diinterogasi Atas Dugaan Berkhianat kepada Negara
- Otak di Balik Darurat Militer, Eks Menhan Korsel Terancam Berurusan dengan Hukum
- Kemlu RI Pastikan WNI di Korsel Tidak Perlu Dievakuasi
- Dunia Hari Ini: Korea Selatan Membatalkan Darurat Militer
- Umumkan Darurat Militer, Presiden Korsel Langsung Ditinggal Para Penasihat