Pemerintah Larang Produksi Air Minum Bersumber dari Air Hujan
Selasa, 29 Maret 2011 – 09:23 WIB
Langkah-langkah tersebut diantaranya menghentikan penggunaan air sungai setelah hujan turun dan menutup kolam penampun air yang sudah dijernihkan dengan terpal. "Kementerian menginstruksikan, langkah tersebut bisa dilakukan dengan catatan tidak mengganggu suplai air besih kepada masyarakat," tambahnya.
Baca Juga:
Kementerian kesehatan juga mengimbau agar operator fasilitas penjernih air menggunakan bubuk zat karbon dalam proses penjernihan untuk mengurangi material radioaktif. Badan meteorologi Jepang memprediksi akan turun hujan dan salju sore hari ini (29/3) di sebagian Prefektur Fukushima dan Ibaraki, dimana lokasi PLTN berada.
Krisis nuklir akibat rusaknya PLTN Fukushima Daiichi juga memberi tekanan berat kepada petinggi perusahaan operator, Tokyo Electric Power Co (TEPCO). Presiden TEPCO Masataka Shimizu dilaporkan jatuh sakit dan memutuskan untuk mengambil cuti beberapa hari untuk memulihkan kondisinya.
Pria 66 tahun tersebut sakit sejak 16 Maret. Dia cuti sebagai anggota satuan tugas yang dibentuk pemerintah dan TEPCO untuk beberapa hari. "Karena bekerja telalu keras, dia (Shimizu) jatuh sakit. Meski tidak bisa bergabung secara langsung dengan satuan tugas, dia tetap berada di kantor pusat Tokyo setiap saat untuk memberikan pengarahan," terang seorang juru bicara TEPCO seperti dilansir AFP. Dia menambahkan bahwa, saat ini, Shimizu sudah pulih.
OSAKA - Tingkat radiasi akibat kebocoran reaktor Fukushima Daiichi kini mengancam pasokan air di seluruh Jepang. Kementerian Kesehatan meminta seluruh
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer