Pemerintah Malaysia Didesak Menanggung Sarapan 2,8 Juta Siswa SD

jpnn.com, PUTRAJAYA - Mantan menteri pendidikan Malaysia Maszlee Malik meminta kepada pemerintah agar program sarapan gratis (PSP) di sekolah dasar yang sudah diusulkan pada 2019 bisa dilaksanakan.
Maszlee menyampaikan hal itu dalam rapat pembahasan Program Malaysia ke-12 (RMK12) di gedung Parlemen, Kuala Lumpur, Kamis.
Penerapan PSP dapat membantu kecukupan gizi bagi hampir 2,7 juta siswa selama 200 hari setahun, menurut sebuah studi tahun 2019.
Data terbaru menunjukkan jumlah siswa SD di Malaysia telah mencapai lebih dari 2,89 juta.
Menurut anggota Parlemen dari Simpang Renggam itu, studi tentang masalah kekurangan gizi di kalangan siswa sekolah dasar di Malaysia telah diterbitkan oleh badan-badan internasional dan lokal selama beberapa tahun.
"Yang pertama dan paling awal mengungkapkan masalah penting ini adalah Laporan Anak-Anak Terpinggirkan oleh UNICEF dan DM Analytics yang diterbitkan pada Februari 2018," katanya.
Laporan itu diikuti oleh sejumlah laporan tentang gizi anak sekolah, di antaranya Laporan Pemahaman Gizi Sekolah di Malaysia oleh Khazanah Research Institute (KRI) pada Februari 2020 dan Dampak Langsung Perintah Pengendalian Pergerakan (PKP) oleh UNICEF dan UNFPA pada Agustus 2020.
"Di antara isu-isu utama yang diangkat oleh semua laporan ini adalah pengungkapan temuan yang sama yaitu; adanya masalah serius morbiditas dan malnutrisi di antara siswa sekolah dasar di Tanah Air yang disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial dan lainnya," katanya.
Kekurangan gizi di kalangan siswa SD masih menjadi masalah serius di Malaysia, program sarapan gratis dinilai dapat menjadi solusi
- President University dan INTI International University Malaysia Berkolaborasi di Bidang Teknik Sipil
- Pemerintah Pusat Izinkan Program Sarapan Gratis, Pramono Segera Laksanakan
- Lagi-Lagi, Mantan PM Malaysia Tersandung Kasus Korupsi
- Pelanggan McD Indonesia Donasi Rp 750 Juta ke 40 Sekolah melalui Program NBD
- Bakal Ada Operasi Pasar di 500 Titik, Harga Sembako Harus Lebih Murah dari Malaysia
- Pantai Hospital Ayer Keroh, Pilihan Pasien Indonesia untuk Layanan Medis Tingkat Lanjut