Pemerintah Masih Gamang

Rapat Kabinet Paripurna Belum Batasi BBM Subsidi

Pemerintah Masih Gamang
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin Rapat Terbatas BBM dengan Pelaku Ekonomi di kantor Presiden Jakarta, Selasa (24/4). FotoL ABROR RIZKI / RUMGAPRES
Meski belum jelas langkah yang akan diambil, Hatta menolak jika kebijakan pengendalian BBM tersebut urung dilakukan Mei nanti. Dia tetap berdalih masih dalam tahap meng-exercise opsi-opsi yang ada. "Please jangan dikatakan pemerintah batal. Tidak pernah. Pemerintah kan belum pernah menetapkan kapannya itu, tapi kami sudah memiliki planning," ujar Hatta.

Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo mengungkapkan, tertundanya pembatasan BBM bersubsidi akan membuat nilai subsidi membengkak. Angkanya mencapai Rp 5 triliun setiap bulannya. "Kita ada simulasinya. Setiap bulan tertunda, akan menyebabkan tambahan subsidi Rp 5 triliun. Itu Tambahan subsidi yang harus kita siapkan, jika terjadi keterlambatan itu (pembatasan bbm bersubsidi)," katanya.

Dalam RAPBN Perubahan 2012, kata dia, pemerintah sudah memperhitungkan kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 1.500 per liter. Namun hasil pembahasan di DPR, perhitungan tersebut tidak tercapai. Kenaikan harga BBM bisa dilakukan jika kenaikan harga minyak mentah Indonesia (ICP) mencapai 15 persen dalam waktu enam bulan berjalan.

Postur dalam APBNP 2012, subsidi BBM sebesar Rp 137,38 triliun dan subsidi listrik Rp 64,9 triliun dengan kuota BBM bersubsidi 40 juta kiloliter. Kuota 40 juta kiloliter itu yang perlu dijaga. "Berbagai opsi sempat dikaji, salah satunya pembatasan terhadap mobil pribadi dengan kapasitas silinder mesin di atas 1500 cc," katanya.

JAKARTA-Pemerintah bertindak ekstra hati-hati sebelum mengambil kebijakan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Dalam sidang kabinet paripurna

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News