Pemerintah Masih Melakukan Studi Varian AY.4.2, Masyarakat Harap Tenang
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah meminta masyarakat tidak panik menyikapi varian baru Covid-19 bernama AY.4.2 yang penularannya kini terjadi di beberapa negara Asia.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut penelitian terhadap varian AY.4.2 masih berlangsung.
Menurutnya, jenis itu bukan varian baru Covid-19. Hasil penelitian sementara menyatakan AY.4.2 hasil mutasi varian Delta.
Guru besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI) itu mengatakan mutasi Delta cukup beragam dari AY.1 hingga AY.28.
"Studi terkait hal tersebut masih berlangsung," kata Wiku dalam keterangan pers Perkembangan Penanganan Covid-19 yang disiarkan kanal Sekretariat Presiden di YouTube, Jumat (29/10).
Menurutnya, saat ini belum bisa diambil kesimpulan tentang karakteristik khusus yang dimiliki varian AY.4.2.
"Oleh karena itu, kami belum bisa mengetahui apakah berbagai jenis varian Delta ini memiliki karakteristik khusus yang dapat mempengaruhi laju penularan, keparahan gejala, maupun vaksinasi," ujar Wiku.
Pemerintah, kata dia, memaksimalkan pelaksanaan strategi yang sudah ditetapkan yaitu karantina perjalanan, 3M, 3T, dan vaksin.
Pemerintah meminta masyarakat tidak panik menyikapi varian baru Covid-19 yang dinamakan AY.4.2 yang penularannya terjadi di beberapa negara Asia.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN