Pemerintah Memastikan Mengendalikan Penyakit Mulut dan Kuku, Masyarakat Jangan Panik
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah mengimbau masyarakat tidak panik merespons wabah penyakit mulut dan kuku yang tengah terjadi pada hewan-hewan ternak di Indonesia.
Kepala Pusat Kepatuhan, Kerja Sama, dan Informasi Perkarantinaan Kementerian Pertanian (Kementan), Junaidi mengatakan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) bisa dikendalikan dan tidak membahayakan manusia.
"PMK ada tetapi bisa dikendalikan. PMK ada tetapi tidak membahayakan manusia. Yang penting jangan ada kepanikan, karena kami akan tangani bersama-sama di bawah koordinasi Satgas BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)," kata Junaidi di Jakarta, baru-baru ini.
Dia menjelaskan baik pemerintah pusat maupun daerah serta sejumlah instansi terkait dalam penanganan wabah PMK.
Termasuk TNI dan Polri, bekerja bersama-sama untuk menekan laju penyebaran wabah pada hewan-hewan berkuku genap yang rawan tertular.
"Kementan sudah bekerja keras di dalam menangani PMK di Indonesia. Oleh karena itu, kami semua di bawah struktur Satgas BNPB melakukan sinergi seluruh kementerian/lembaga," katanya.
Kementan melalui Badan Karantina memperketat distribusi hewan ternak antarpulau di Indonesia.
Terutama yang berasal dari zona merah, sebagai upaya mencegah penyebaran wabah PMK.
Kementan melalui Badan Karantina memperketat distribusi hewan ternak antarpulau di Indonesia untuk cegah Penyakit Mulut dan Kuku.
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- DWP Kementan Memperkuat Peran Strategisnya Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045
- Baharkam Polri Siapkan Pilot Project Peningkatan Komoditas Jagung di Cianjur
- Dukung Ketahanan Pangan, Kementan Bagikan Ribuan Benih Buah di CFD Bekasi
- KPK Dalami Proses PBJ Pengolahan Karet di Kementan